Bogordaily.net – Kebakaran Pasar Sentral Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (27/12) malam berlangsung mencekam. Akibat kabakaran itu hampir 1000 kios dilaporkan ludes dilalap si jago merah.
Belum diketahui pasti penyebab kebakaran itu. Namun, dugaan sementara akibat arus pendek listrik dan kemudian menjalan dan membakar ratusan lapak lainnya.
Api dilaporkan pertama kali muncul dari Blok B Kompleks Pasar Sentral Makassar lalu menjalar ke kios lainnya lantaran bangunan kios rata-rata terbuat dari kayu. Belum diketahui penyebab kebakaran tersebut.
Kebakaran itu pun menggemparkan. Pemilik kios panik dan berusaha menyelamatkan barang dagangannya. Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Makassar pun mengerahkan puluhan armadanya untuk memadamkan api.
Api yang diduga muncul dari Blok B Kompleks Pasar Sentral Makassar langsung menjalar ke kios lainnya lantaran bangunan kios rata-rata terbuat dari kayu. Belum diketahui penyebab kebakaran tersebut.
“Kita mendapatkan laporan dari warga pukul 19.21 WITA, itu kejadian di Pasar Sentral Blok B kerahkan langsung 21 unit dengan situasi yang ada seluruh pos itu total 42 unit,” kata Kadis Damkar Makassar, Hasanuddin, Selasa (27/12).
Meski hujan deras yang mengguyur Kota Makassar, namun kobaran api masih terus menyala. Banyaknya pemilik kios yang berusaha menyelamatkan barang dagangannya menyulitkan petugas untuk memadamkan api.
“Saya kira di lokasi begitu, pemilik kios yang mengambil barangnya yang kita khawatirkan roboh, karena bahannya yang di dalam semua ini dari kayu. Kita minta bantuan satpol PP untuk menghalau warga,” ungkapnya.
Hasanudin menuturkan bangunan kios semi permanen dan dagangan yang mayoritas pedagang kain menjadi salah satu faktor api dengan cepat menjalar.
“Dari titik barat ke timur awalnya. Total yang ada di dalam khusus Blok B 899 kios ini sudah terbakar. Untuk penyebab masih dilakukan investigasi dari kepolisian,” ujarnya menjelaskan kondisi kebakaran di Pasar Sentral Makassar.
Hasanudin memastikan tak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian tersebut. “Belum ada korban jiwa dan luka. Situasi di lapangan masih banyak pemilik kios yang berusaha menyelamatkan dagangnya itu yang menghalangi,” ungkapnya.***