Tuesday, 26 November 2024
HomeViralKondisi Gelap Pasca Erupsi Gunung Semeru, Ponpes Nurul Barokah Hidayah Menolak Dievakuasi

Kondisi Gelap Pasca Erupsi Gunung Semeru, Ponpes Nurul Barokah Hidayah Menolak Dievakuasi

Bogordaily.net – Kondisi gelap menyelimuti Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, membuat masyarakat mengungsi ke daerah aman. Warga dari tiga dusun mengungsi pasca erupsi Gunung Semeru.

Selain karena hujan deras, efek dari abu vulkanik dari Gunung Semeru juga dirasakan warga.

Hingga kini, selain abu vulkanik yang keluar. Luncuran lahar dingin dari sungai-sungai yang berhulu di Gunung Semeru juga telah tiba di Curah Kobokan, Desa Supiturang.

Hanya ada sekitar 16 orang di pondok pesantren Nurul Barokah – Hidayah di Dusun Umbulan, Desa Supiturang yang belum dievakuasi dan beberapa diantaranya menolak.

Berdasarkan video yang diunggah oleh akun media sosial @terangmedia, memperlihatkan sosok berpeci itu ngotot tidak mau dievakuasi oleh petugas tanpa alasan yang jelas.

“Gak bisa. Kita hidup di negara hukum. Ini urusan saya. Gak usah ngatur!” kata pria tersebut.

“Sejak dulu saya tidak pernah lari,” sambungnya.

Ia juga mengklaim keselamatannya dan santri-santri di lokasi itu adalah tanggung jawabnya. Setidaknya ada 15 santri yang memilih bertahan di lokasi tersebut.

Padahal, dalam rekaman itu, lokasi sudah dipenuhi oleh abu vulkanik. Namun demikian, belum diketahui secara pasti di mana lokasi kejadian tersebut.

Mereka tetap nekat bertahan di bangunan lain dengan kondisi bangunan yang pekat tertutup abu vulkanik. Gunung Semeru menunjukkan aktivitas yang meningkat sejak Minggu dini hari. Puncaknya pada Minggu pagi awan panas guguran meluncur hingga radius 11 kilometer.

Dikutip dari okezone.com, Camat Pronojiwo Hindam, Adri membenarkan adanya warga yang enggan mengungsi dari zona merah Gunung Semeru. Hindam mengakui upaya mengajak mereka mengungsi telah dilakukan oleh sejumlah petugas dan relawan sejak Minggu, 4 Desember 2022 pagi.

Namun hingga petang ini ada 16 jiwa yang belum mau dievakuasi. Tanpa diketahui alasannya, mereka masih bertahan di sebuah bangunan pondok pesantren yang sudah tebal dengan abu vulkanik Gunung Semeru.

“Iya, informasi yang jelas tadi sudah didatangi tadi oleh teman-teman terkait status Awas ini,” kata Hindam Adri, saat dikonfirmasi MPI, pada Minggu, 4 Desember 2022 petang.

Dia menandaskan, pihaknya bersama jajaran Muspika Pronojiwo masih terus membujuk 16 orang di pondok pesantren di Desa Supiturang ini untuk mau dievakuasi ke beberapa titik pengungsian yang telah disiapkan.(*)

Copy Editor: Riyaldi

 

Simak Video Lainnya dan Kunjungi YouTube BogordailyTV

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here