Friday, 3 May 2024
HomeBeritaNgeri! Amoeba Pemakan Otak Tewaskan Warga Korea Selatan

Ngeri! Amoeba Pemakan Otak Tewaskan Warga Korea Selatan

Bogordaily.net– Seorang warga dilaporkan tewas karena pemakan otak. Korban merupakan pria berusia sekitar 50 tahun yang baru kembali dari Thailand.

Dikutip dari CNN Indonesia via Strait Times, di Thailand, pria tersebut menetap selama empat bulan. Ia sempat dibawa ke rumah sakit sehari setelah kembali. Namun meninggal pada Rabu, 21 Desember 2022 pekan lalu.

Badan Pencegahan dan Kontrol Penyakit Korea (KDCA0 kabarnya telah mengambil tes genetik dan menyimpulkan Naegleria folweri sebagai penyebab kematian pria tersebut.

pemakan otak sebagaimana dilansir dari Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) termasuk jenis Naegleria atau organisme bersel tunggal yang hidup di alam bebasdan cuma bisa dilihat dengan bantuan mikroskop.

Makhluk ini biasanya ditemukan di air tawar yang hangat seperti danau, sungai, dan mata air panas serta tanah. Hanya satu spesies Naegleria yang menginfeksi manusia, yakni Naegleria fowleri atau yang dikenal dengan pemakan otak.

Kondisi ideal baginya untuk tumbuh adalah pada temperatur yang tinggi hingga 46 derajat Celcius.

Naegleria fowleri menginfeksi orang ketika air yang mengandung tersebut masuk ke tubuh melalui hidung. Ini biasanya terjadi saat orang berenang, menyelam, atau saat meletakkan kepala di bawah air tawar, seperti di danau dan sungai.

Setelah masuk melalui hidung, berjalan ke otak dan menghancurkan jaringan otak dan menyebabkan infeksi yang menghancurkan yang disebut meningoensefalitis amebik primer (PAM) yang berakibat fatal pada korbannya.

Infeksi pemakan otak ini pada gejala awal disebut mirip penyakit meningitis. Gejala pertama dari penyakit PAM yang diakibatkan naegleria fowleri berlangsung dari 1 sampai 12 hari sejak terinfeksi, tetapi biasanya berlangsung di hari kelima.

Gejala awal itu di antaranya sakit kepala, demam, mual, atau muntah. Kemudian, gejala selanjutnya bisa berupa leher kaku, linglung, kurang perhatian pada orang dan lingkungan sekitar, kejang, halusinasi, dan koma.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here