Bogordaily.net– Isu perpanjangan masa jabatan Presiden kembali mencuat. Wacana ini pun menyedot perhatian dan menuai pro kontra dan membuat sejumlah kalangan angkat bicara. Salah satunya tokoh nasional Rizal Ramli.
Pria yang disapa RR ini menilai jika Jokowi mengamini usulan tersebut, maka orang nomor satu di Indonesia itu akan mengkhianati pengorbanan para pejuang.
Ekonom senior ini pun mengingatkan sembilan bulan lalu perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi telah digelorakan. Bahkan, saat itu elit negara mengembor-gemborkan soal big data rakyat yang menginginkan perpanjangan masa jabatan Presiden.
“Dihantam semua temen-teman pro demokrasi, dan akhirnya gagal bubar. Sehabis itu mereka mengambil plan B, yaitu mendorong Ganjar sebagai capres boneka. Tetapi ternyata juga payah gak bisa apa-apa,” ujar Rizal Ramli sebagaimana dilansir dari Kedaipena.com.
Menurut RR, langkah selanjutnya dari kelompok itu ialah plan 3 yakni usulan agar Jokowi dapat menjadi wakil presiden Prabowo.
“Jokowi jadi kepikir ide begini aja udah gendeng gitu loh. Tapi itu sempet dibahas di kalangan mereka dan di kalangan taipan-taipan. Tadi poinnya akhirnya sadar gak mungkin Prabowo setelah jadi presiden mengundurkan diri setelah satu tahun,” jelasnya.
Pada akhirnya kata RR, semua kembali kepada skenario awal yaitu mendorong agar Jokowi dapat menjabat tiga sampai lima tahun lagi.
“Akhirnya binggung, bagimana skenario berikutnya, akhirnya kembali lagi ke skenario mereka yaitu apapun mendorong agar Jokowi bisa nambah jabatan tiga tahun atau lima tahun dana-dana taipan sudah dikumpulin,” ungkapnya.
Rizal Ramli pun menegaskan, usulan wacana perpanjangan masa jabatan Presiden layaknya orkestra musik.
“Partiturnya udah siap, siapa yang mesti nyanyi masuk menit ke berapa udah siap, bandar pun udah siap bayar mangkanya mereka all out,” kata Rizal Ramli lagi.
Orkestra itu, menurut RR, termasuk dengan melibatkan petinggi lembaga negara ketua DPD ketua MPR dan sebagainya.(Gibran/***)
Copy Editor: Riyaldi
Simak Video Lainnya dan Kunjungi YouTube BogordailyTV