Bogordaily.net – Ketua Komisi l DPRD Kota Bogor Safrudin Bima menilai rotasi dan mutasi ASN di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor merupakan hal yang biasa terjadi dalam lingkungan pemerintahan. Tujuannya, untuk penyegaran kualitas kinerja.
“Pejabat yang ditempatkan di posisi tertentu harus mampu bekerja sesuai tuntutannya serta sebagai penyegar atau menjaga kualitas kinerjanya di tempat baru,” kata Safrudin Bima pada Selasa, 27 Desember 2022.
Menurut Sarifudin, rotasi dilakukan juga sebagi penyegaran dalam lingkungan kerja. Serta sebagai dorongan agar lebih produktif di tempat kerja yang baru.
“Rotasi dan mutasi adalah salah satu langkah memutus mata rantai terhadap hal-hal yang menyangkut tidak produktivitas para ASN,” ucapnya.
SB juga mengatakan, rotasi dan mutasi ini bukan hanya karena ada masalah. Bisa saja rotasi ini dalam peningkatan kinerja dan peningkatan kapasitas SDM.
“Sebenarnya rotasi dan mutasi ini adalah ikhtiar kita dalam menjalani kerja di bidangnya sesuai dengan kebutuhan kerja,” katanya.
Dasar rotasi dan mutasi ini, kata pria yang disapa SB ini adalah kebutuhan kerja dan kemampuan SDM itu sendiri. Siapa yang pantas dan layak di tempat tertentu sehingga berpengaruh langsung terhadap kinerja dari dinas terkait.
“Birokrat menurut saya harus menjadi manusia serba bisa, karena layanan publik ini adalah harapan masyarakat. Respon dan pelayanan,” ujarnya.
Dengan adanya rotasi dan mutasi ini, ia menilai pejabat pemerintah akan menambah pengalaman, kemampuan, dan pengetahuan dalam bidang yang sudah ditentukan.
“Sehingga pelayanan publik berjalan dengan baik,” imbuhnya.
(Ibnu Galansa)