Bogordaily.net – Tingkat okupansi hotel di Kota Bogor mencapai angka delapan puluh tiga persen selama 2022. Angka tersebut meningkat seiring pelonggaran-pelonggaran pasca pandemi Covid-19 khususnya.
Banyak para wisatawan mulai berdatangan menjelang akhir tahun ke Kota Hujan, pada Kamis 29 Desember 2022.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bogor Yuno Abeta Lahay optimis bahwa target okupansi pada tahun 2023 dapat melebihi tingkat okupansi tahun sebelumnya. Hal tersebut terbukti saat akhir tahun 2022, tingkat okupansi mengalami peningkatan sebesar delapan sampai sembilan persen di Kota Bogor.
“Saat ini tingkat okupansi hotel di Kota Bogor sudah mencapai 83 persen. Tetapi kita sangat optimis di tahun depan bisa melebihi okupansi sekarang,” kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Yuno Abeta Lahay.
Untuk mendongkrak okupansi semakin meningkat, kata Yuno, harus ada beberapa event pada tahun selanjutnya, sehingga bisa dijadikan destinasi wisata. Namun demikian, event ini harus dikelola dengan profesional dan transaksional. Terlebih dilaksanakan pada pagi atau sore hari.
Ia mengungkapkan, alasan event dilaksanakan pagi atau sore hari, lantaran sesudahnya pengunjung berpotensi menginap di hotel, atau bisa juga event ketika pagi hari misal event sepeda, lari dan sebagainya supaya pengunjung pun datangnya bisa sehari sebelumnya.
Namun meski demikian, Yuno mengapresiasi langkah-langkah Pemerintah Kota Bogor, dalam mendongkrak sektor wisata seperti dibuat kampung wisata Mulyaharja.
“Kita sendiri belum membahasnya secara detail, tetapi saya selalu mengingatkan dan memperingatkan ke pemerintah jangan membuat event yang begitu-begitu saja,” jelas Yuno
(Muhammad Irfan Ramadan)