Bogordaily.net – Warga Grand Riscon Padjajaran, Cimanggis, Bojong Gede, kembali menemui perwakilan PT Riscon Victory, beberapa waktu lalu. Warga mempertanyakan pertanggungjawaban legalitas dari PT Riscon Victory yang selama ini dirasa tidak jelas.
Pertemuan di lakukan di kantor pemasaran PT Riscon Victory sebagai kelanjutan pertemuan sebelumnya. Pertemuan kali ini di hadiri oleh seluruh cabang bank BTN dan Panin yang bekerja sama dengan PT Riscon Victory sebagai pemberi dana kepada developer.
Warga menanyak perihal progress pembangunan Perumah Grand Riscon Padjajaran yang selama ini mandek dan tidak ada proses pembangunan.
“Memang kami warga Grand Riscon Padjajaran yang meminta seluruh pihak Bank yang bekerja sama dengan PT Riscon untuk hadir di pertemuan ini, kami ingin mendengar keterangan dari pihak bank mengenai legalitas kami yang tidak jelas,” kata Boy Hidayat, Sebagai Humas Paguyuban Warga Grand Riscon Padjajaran.
Kemudian kata dia, sekaligus menanyakan kepada pihak bank BTN dan Panin yang selama ini bekerja sama dengan PT Riscon Victory, apakah ada fungsi controlling dari pihak bank tentang progress pembangunan selama ini, sebab selama ini kami pun lancar dalam membayar kredit rumah.
“Namun kenapa progress perumahan kami seperti fasum dan fasos nya tidak dikerjakan oleh PT Riscon, selain itu kami meminta tanggapan pihak Bank BTN dan Panin mengenai fungsi control dari legalitas kami,” jelas Boy Hidayat.
Pada pertemuan sebelumnya 18 November 2022, warga meminta copy siteplan pengesahan yang di approve oleh tata ruang, copy PPJB dari pihak bank yang belum diserahkan oleh bank kepada warga, copy SPH Prioritas Blok C,D,E update progress pengurusan legalitas.
“Selain itu warga juga melakukan mogok pembayaran 1 bulan berjalan, dan akan melakukan mogok pembayaran kembali sebagai respon lambatnya pembangunan dan proses legalitas yang dikerjakan oleh PT Riscon Victory, Notaris dan kurangnya fungsi control bank terhadap developer”, ujar Sitepu, sebagai perwakilan Paguyuban bidang legalitas.
Kemudian kata Sitepu, dokumen tersebut di serahkan oleh PT Riscon Victory kepada warga, selain itu warga juga menuntut dokumen PPJB yang harus di serahkan kepada konsumen dan hak konsumen juga sudah di serahkan ke warga.
“Meskipun belum semua lengkap, selain itu kami juga menuntut pihak notaris yang hadir untuk segera menyelesaikan masalah legalitas, yang belum balik nama atas nama warga, dan kami akan terus memantau progress legalitas ini,” jelasnya.
Sebelumnya diketahui, pada notulen rapat 16 Desember 2022, warga dan Riscon serta pihak bank terkait dalam hal ini BTN dan Panin, menghasilkan kesepakatan, Clearence sertifikat beserta layout akan dilakukan oleh PT Riscon Victory, BTN dan Notaris yang akan diserahkan kepada Paguyuban tanggal 23 desember 2022.
Sementara itu Direktur Proyek PT Riscon Victory, Makmur mengatakan, softfile siteplan pengesahan dinas tata ruang dalam bentuk PDF akan diserahkan tanggal 21 desember 2022.
“Update proses sertifikat setiap unit rumah yang sudah akad kredit dan cash akan diberikan keterangan nomor SHGB, nama blok, status proses sertifikat, nomor register BPN,” kata Makmur.
Kemudian, menyepakati setiap 3 bulan akan ada proses persertifikatan Update progress listrik KWH yang belum terpasang.
“Pihak PT Riscon Victory berjanji akan mengurus semua tuntutan warga secara bertahap, kami mencoba melakukan upaya untuk mengurus semua yang ada, terutama yang terkait dengan legalitas,” jelas Makmur.
(Albin Pandita)