Bogordaily.net – Gunung Anak Krakatau Lampung mengalami erupsi pada Kamis, 15 Desember 2022 pukul 09.35 WIB. Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) kolom abu setinggi 100 meter di atas puncak.
Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Hendra Gunawan mengatakan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah timur laut.
Menurut Hendra Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 7 mm dan durasi ± 1 menit 9 detik. “Tapi, tak terdengar suara dentuman,” ujar Hendra kepada wartawan, dikutip dari PMJ.
Saat ini, lanjut Hendra, Gunung Anak Krakatau berada pada Status Level III (Siaga). Adapun rekomendasinya, masyarakat atau wisatawan dan pendaki tidak mendekati gunung.
“Kami juga meminta agar masyarakat beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif,” tukasnya.
Sebelumnya, Badan Geologi Kementerian ESDM merekam pada Senin, 18 Juli pukul 08.26 WIB tinggi kolom erupsi mencapai +- 2000 m di atas puncak, dengan amplitudo maksimum 53 mm dan durasi 127 detik.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM, Agung Pribadi menyampaikan agar masyarakat tetap waspada, tidak beraktivitas di daerah potensi bahaya, dan mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Anak Krakaktau.
“Sehubungan dengan tingginya pergerakan aktivitas Gunung Anak Krakatau, kami merekomendasikan agar masyarakat tidak diperbolehkan mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius 5 km dari kawah aktif,” kata Agung di Jakarta sebagaimana dilansir CNBC Indonesia, Senin, 18 Juli 2022.***