Friday, 22 November 2024
HomeKota Bogor137 Warga Terkena TBC, Puskesmas Sindangbarang Siapkan Ruangan Khusus

137 Warga Terkena TBC, Puskesmas Sindangbarang Siapkan Ruangan Khusus

Bogordaily.net – Puskesmas Sindangbarang menyediakan pelayanan pemeriksaan untuk penyakit Tuberkulosis atau TBC. Hal ini dilakukan guna pendeteksian dini penyakit TBC agar dapat ditangani dengan baik.

Selama 2022, total yang terdata mengidap penyakit TBC di wilayah Sindangbarang sebanyak 137 orang dengan usia produktif yakni 21  sampai 50 tahun.

Programmer TBC Puskesmas Sindangbarang, Diyan Ratnasari mengatakan, pasien TBC idak perlu cemas karena penyakitnya dapat disembuhkan. Masyarakat dapat segera memeriksakan kesehatan diri ke Puskesmas atau rumah sakit.

“Untuk diagnosa awal pengobatan diberikan gratis, dan bagi pasien TB yang masuk dalam program semua pengobatan ditanggung pemerintah,” kata Diyan Ratnasari kepada bogordaily.net saat ditemui di Puskesmas Sindangbarang yang berada di Jalan Sirnasari IV No.3, RT.03/RW.09, Sindangbarang, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor pada Kamis 19 Januari 2023.

Puskemas Sindangbarang, kata Diyan, sudah menyiapkan ruangan rawat jalan yang khusus untuk pasien yang terkena penyakit TB, yaitu ruang Airborne.

Saat melakukan pemeriksaan, penderita tuberkulosis (TBC) harus berada dalam ruangan yang tidak banyak melakukan kontak fisik dengan banyak orang untuk mencegah penularan yang lebih luas.

“Maka dari itu, ruangan di beri sekat lapisan kaca saat pasien datang ke Poli untuk melakukan pemeriksaan. Pasalnya, penularan penyakit TBC dapat terjadi dengan mudah lewat udara dan kontak dekat,” ucapnya.

Diyan menjelaskan, ciri-ciri orang yang terinfeksi TB itu seperti batuk lebih dari dua Minggu dan yang paling parah sampai mengeluarkan darah.

“Demam dan penurunan berat badan juga pun termasuk terinfeksi TBC jika disertai batuk,” jelasnya.

Pengobatan TBC, kata Diyan, di butuhkan proses penyembuhan selama 6 Bulan. Selama 6 Bulan, dibagi dua tahap yakni tahap awal dan tahap lanjutan. Untuk tahap awal, pihaknya menjadwalkan pasien untuk berobat ke Puskesmas hanya dua kali dalam satu Minggu. Kalau tahap lanjutan, pasien dilihat kondisi nya seperti apa.

“Jika sudah negatif untuk menularkan (batuk), pasien datang ke Puskesmas hanya satu Bulan sekali saja,” paparnya.

Pengobatan untuk penyakit ini sendiri pasien tidak dikenakan biaya apapun (gratis) di puskesmas atau di rumah sakit melalaui program pemerintah penanggulangan infeksi tuberkulosis.

(Ibnu Galansa

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here