Bogordaily.net – Dua negara Timur Tengah, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) mengutuk kunjungan Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir ke kompleks Masjid Al-Aqsa.
Mereka menilai kunjungan tersebut merupakan tindakan provokatif.
Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir mengunjungi kompleks Yerusalem yang menampung tempat suci umat Islam itu. Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh menyebut langkah itu adalah upaya untuk mengubah masjid menjadi “kuil Yahudi.”
Kompleks ini adalah situs tersuci ketiga Islam setelah Makkah dan Madinah serta situs paling suci Yudaisme, sisa dari dua kuil kuno agama.
“Arab Saudi mengutuk tindakan provokatif seorang pejabat Israel yang menyerbu halaman masjid Al-Aqsa,” kata Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, seperti dikutip dari Al Arabiya, Rabu, 4 Januari 2022.
Kementerian tersebut juga menegaskan kembali sikap solid Arab Saudi untuk mendukung saudara-saudara Palestina.
Kemenlu UEA juga turut mengutuk kunjungan Itamar Ben-Gvir ke kompleks Al-Aqsa.
UEA menegaskan kembali pentingnya memberikan perlindungan penuh Masjid Al-Aqsa dan mengakhiri pelanggaran berbahaya dan provokatif di sana.
UEA turut meminta otoritas Israel mengurangi eskalasi dan tak mengambil tindakan apa pun yang dapat meningkatkan ketegangan. UEA adalah satu dari empat negara Islam yang melakukan normalisasi diplomatik dengan Israel pada 2020 lalu.
Itamar Ben-Gvir untuk pertama kalinya mengunjungi kompleks Al-Aqsa pada Selasa lalu. Dia dikawal oleh sekelompok polisi Israel. Palestina menuding kunjungan tersebut merupakan upaya untuk mengubah status quo Al-Aqsa.
Kalangan ekstremis Yahudi di Israel sudah sering menyuarakan keinginannya agar diberikan akses beribadah di sekitar Al-Aqsa. Mereka meyakini Al-Aqsa berdiri di atas reruntuhan kuil Yahudi kuno.
Meski telah diperingatkan agar tak melakukan kunjungan ke Al-Aqsa, termasuk oleh kelompok Hamas, Ben-Gvir tak menggubrisnya.
“Jika Hamas berpikir ia dapat menghalangi saya dengan ancaman, mereka harus memahami bahwa waktu telah berubah. Ada pemerintahan di Yerusalem. Temple Mount (istilah yang digunakan Yahudi untuk merujuk Al-Aqsa) terbuka untuk umum,” tulis Ben-Gvir lewat akun Twitter pribadinya.
Itamar Ben-Gvir merupakan tokoh sayap kanan yang dikenal dengan retorika anti-Arab. Sebagian kalangan bahkan menyebutnya sebagai ekstremis.
Keputusan Netanyahu menunjuknya menjadi menteri keamanan nasional Israel telah memicu kecemasan di antara masyarakat Palestina. Sebab dengan posisinya sekarang, Ben-Gvir memiliki wewenang besar dalam mengontrol keamanan. (*)
Copy Editor: Riyaldi
Simak Video Lainnya dan Kunjungi YouTube BogordailyTV