Bogordaily.net – Komunitas Cisadane Bersih melakukan aksi bersih-bersih di sungai Cisadane sepanjang 5 km dari Kecamatan Cigombong hingga Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Sabtu 21 Januari 2023. Hasil dar kegiatan bersih-bersih ini, terkumpul 300 kilogram kantung sampah.
Kegiatan aksi bersih sungai Cisadane mendapat dukungan penuh dari Paguyuban Rafting Cisadane terdiri dari beberapa Provider seperti Alamanda Indonesia, Nagare Rafting, Bantar Rafting, Al Nasr Rafting, Bogor Rafting, Alhajar Rafting, Batok Rafting Reborn, CR17 Adventure, Sagala Adventure, Syifa Adventure, CR One Group, Maseng Rover Camp, Citra Panorama, Harkan, Central Adventure, Albatros Outdoor.
Ketua Umum Yayasan Lintas Sungai, Eka Soeriansyah mengatakan, kegiatan aksi bersih sungai Cisadane ini diharapkan terus berlanjut secara rutin, minimal satu kali dalam satu Bulan agar dapat memberikan dampak positif bagi pelestarian lingkungan dan mampu menularkan perilaku tidak membuang sampah sembarangan terutama ke aliran sungai.
Akan tetapi, menurut nya, bersih-bersih sungai ini terdapat kendala di sinergi antara Pemerintah dan masyarakat yang belum bisa terjalin.
Seringkali kegiatan komunitas peduli lingkungan dipandang sebelah mata bagi instansi terkait, khususnya di level Pemerintahan Desa yang sebenarnya sudah sangat jelas pokok dan fungsinya instansi tersebut.
“Kami dari panitia Komunitas Cisadane Bersih kegiatan bersih sungai Cisadane berharap, agar kegiatan ke depan dapat didukung penuh oleh instansi yang mengatas namakan lingkungan dan juga kebersihan,” kata Eka Soeriansyah.
Sebagai informasi, Sungai Cisadane merupakan salah satu sungai besar di Jawa Barat yang mengalir sepanjang 126 km melintasi bagian selatan dan barat Kabupaten Bogor, Kabupaten Tangerang dan bermuara ke laut Jawa.
Selain sebagai sumber daya alam yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat, sungai Cisadane juga banyak dimanfaatkan untuk kegiatan pariwisata.
Dengan banyaknya kegiatan disekitar aliran sungai ini tentu menimbulkan beberapa masalah diantaranya ialah banyaknya limbah sisa kegiatan rumah tangga dan pariwisata serta pendangkalan dan penyempitan aliran sungai akibat
pembangunan disekitarnya.
(Ibnu Galansa)