Tuesday, 30 April 2024
HomeBeritaBrasil Mencekam, Pendukung Mantan Presiden Jair Bolsonaro Serbu Istana Kepresidenan

Brasil Mencekam, Pendukung Mantan Presiden Jair Bolsonaro Serbu Istana Kepresidenan

Bogordaily.net – Kondisi Brasil semakin mencekam, terlihat pada saat massa pendukung mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro menduduki gedung parlemen negara setempat. Bukan hanya menduduki Istana Presiden, mereka juga menyerbu kongres dan Mahkamah Agung.

Presiden saat ini, yang berasal dari sayap kiri, Luiz Inacio Lula da Silva, segera mengumumkan darurat dengan intervensi keamanan federal di ibu kota Brasilia. Langkah itu ditetapkan hingga 31 Januari.

Diwartakan Reuters, tayangan televisi menunjukkan pengunjuk rasa membobol Mahkamah Agung dan Kongres, meneriakkan slogan-slogan dan menghancurkan perabotan.

Lautan pengunjuk rasa yang mengenakan bendera hijau dan kuning membanjiri kursi kekuasaan di Brasilia, menyerbu ke gedung kongres dan memanjat atap gedung ikonik itu untuk membentangkan spanduk dengan seruan kepada militer Brasil bertuliskan ‘Intervensi.

Media lokal memperkirakan sekira 3.000 orang terlibat dalam kekacauan.

Kecaman internasional terhadap kerusuhan di Brasilia, dan dukungan untuk Presiden Lula da Silva berdatangan dari dunia internasional, terutama dari para pemimpin negara-negara Amerika Latin.

Laman berita Brasil, G1 melaporkan, para pendukung radikal Bolsonaro merebut Kongres Nasional Brasil setelah bentrok dengan polisi militer. Semua peserta aksi antidemokrasi itu dipersenjatai dengan tongkat dan batu.

Sementara Reuters memberitakan pendukung mantan presiden sayap kanan itu tidak hanya merebut Kongres, melainkan juga menyerbu , dan Mahkamah Agung Brasil.

Peristiwa tersebut seakan-akan mengulangi kekeacauan yang terjadi di ibu kota AS dua tahun lalu, ketika para penggemar mantan Presiden Donald Trump menyerbut gedung DPR (US Capitol) di Washington DC.

Atas situasi itu, Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva mengumumkan intervensi keamanan federal di Brasilia yang berlangsung hingga 31 Januari. Dalam konferensi pers, dia menyalahkan Bolsonaro dan mengeluhkan kurangnya keamanan di ibu kota.

Menurut Lula, pihak berwenang seakan-akan telah membiarkan kaum “fasis” dan “fanatik” membuat kekacauan. “Para pengacau ini, yang bisa kita sebut Nazi fanatik, Stalinis fanatik, fasis fanatik, melakukan apa yang belum pernah dilakukan dalam sejarah negara ini,”demikian kata Lula.

“Semua orang yang melakukan (kekacauan) ini akan ditemukan dan mereka akan dihukum,”katanya.

Ini, Akankah Korea Selatan Ikuti Jejak Arab Saudi dan Jepang? Pada 1 Januari, Lula resmi memulai jabatannya sebagai presiden Brasil untuk ketiga kalinya.

Dia dilantik sebagai kepala negara setelah memenangkan pemilihan presiden dalam putaran kedua pada 30 Oktober, mengalahkan presiden petahana Bolsonaro dengan selisih suara tipis.

Bolsonaro, yang juga seorang pendukung Trump, enggan mengakui kekalahannya. Dia menyuarakan klaim palsu bahwa sistem pemungutan suara elektronik Brasil rentan terhadap kecurangan.(*)

Copy Editor: Riyaldi

 

Simak Video Lainnya dan Kunjungi YouTube BogordailyTV

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here