Bogordaily.net– Kasus harian Covid-19 di China terus melonjak. Hal ini berdampak pada larangan warga China ke luar negeri. Salah satunya Maroko yang menolak semua wisatawan asal China.
Aturan dikeluarkan untuk warga asal Negeri Tirai Bambu oleh Maroko yang berlaku mulai hari ini, Selasa, 3 Januari 2023.
Melansir CNN Indonesia, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Maroko seperti dikutip AFP menyebut aturan diberlakukan untuk mencegah gelombang Covid-19 baru di Maroko dan semua dampaknya. Mereka hanya menyebut kebijakan tersebut berlaku hingga ada pemberitahuan selanjutnya.
Tak hanya Maroko, negara lain juga menerapkan aturan pembatasan terhadap pendatang dari China. Amerika Serikat misalnya, mulai 5 Januari mewajibkan tes negatif Covid-19 bagi pendatang China yang dilakukan dua hari sebelum terbang.
Selain AS, Jepang juga menerapkan hal serupa. Bagi pengunjung yang bepergian dari China dan masuk ke negara itu harus menyerahkan bukti negatif Covid-19.
Bagi pengunjung dengan hasil tes positif akan dikarantina selama tujuh hari di fasilitas tertentu. Selain itu, Jepang juga bakal membatasi penerbangan dari China.
Belakangan ini, China tengah mengalami lonjakan kasus Covid-19.
Sebelumnya, kasus harian di China bertambah 4.833 dan angka kematian harian 3 jiwa. Sementara itu, rata-rata kasus dalam sepekan 5.307.
Dari catatan rapat yang bocor ke media, sebanyak 250 juta penduduk diduga terinfeksi Covid-19 pada 20 hari pertama di Desember.
Komisi Kesehatan Nasional (National Health Commission/NHC) merilis angka berbeda yang menyebut selama 20 hari pertama di Desember jumlah kasus di China hanya tercatat 62.592 kasus.***