Tuesday, 16 April 2024
HomeBeritaDikecam Negara Islam Usai Bakar Al Quran, Siapa Rasmus Paludan

Dikecam Negara Islam Usai Bakar Al Quran, Siapa Rasmus Paludan

Bogordaily.net – Siapa ? Seseorang yang melakukan aksi pembakaran Al Quran di Swedia yang terus berulang memicu dari berbagai negara mayoritas Islam.

Beberapa negera seperti Indonesia dan Arab Saudi mengecam aksi pembakaran Al Quran tersebut.

Indonesia menekankan bahwa aksi tersebut adalah penistaan dan bakal menodai toleransi umat beragama.

“Indonesia mengutuk keras aksi pembakaran kitab suci Alquran oleh , politisi Swedia pada Sabtu di Stockholm,” kata pernyataan Pemerintah Indonesia melalui Twitter resmi Kementerian Luar Negeri RI.

“Aksi penistaan kitab suci ini telah melukai dan menodai toleransi umat beragama,” tambah pernyataan tersebut. Indonesia menegaskan bahwa menunjukkan ekspresi harus dilakukan secara bertanggung jawab, bukan dengan menista.

Arab Saudi juga mengecam keras otoritas Swedia yang mengizinkan seorang ekstremis membakar salinan Alquran di depan kedutaan Turki di Stockholm. Kementerian Luar Negeri Saudi menegaskan posisi tegas Kerajaan terkait hal tersebut.

Kemenlu Saudi dalam pernyataannya, seperti dilansir Saudi Gazette, Senin, 23 Januari 2023, menyerukan pentingnya menyebarkan nilai-nilai dialog, toleransi, dan hidup berdampingan, selain tentunya menolak ekstremisme dan kebencian.

Lantas siapa ?

Pada Sabtu 21 Januari 2021, seorang politikus sayap kanan Swedia-Denmark, , melakukan aksi tak terpuji dengan membakar Alquran, di depan Kedutaan Turki. Tindakan melecehkan kitab suci umat Islam ini adalah yang kesekian kalinya terjadi di Swedia.

Paludan, yang juga berkewarganegaraan Denmark, sebelumnya juga pernah menggelar sejumlah demonstrasi dengan membakar Alquran.

Surat izin yang diperoleh Paludan dari polisi, menyatakan, protes ini dilakukan untuk menargetkan Islam dan upaya Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk mempengaruhi kebebasan berekspresi di Swedia.

Aksi membakar Alquran adalah bentuk protesnya, karena menentang tawaran Swedia untuk bergabung dengan NATO.

Tak ayal, tingkah yang membakar kitab suci umat Islam ini ini pun menuai dari banyak pihak, utamanya sejumlah negara muslim di dunia, seperti Turki, Pakistan, Arab Saudi.

Tak hanya itu, di tahun 2019, Rasmus juga pernah membakar Al-Qur'an yang dibungkus dengan daging babi. Hal ini dikecam keras oleh banyak pihak dan membuat akun pribadi Rasmus diblokir selama sebulan oleh Facebook karena aksinya tersebut memuat postingan yang mengaitkan kebijakan imigrasi dan kriminalitas.

Aksi kontroversi lainnya dengan protes keras terhadap imigran membuat Rasmus ditangkap juga pada November 2020 di Prancis dan berakhir dideportasi ke Swedia.

Pemerintah Swedia pun langsung merespons soal deportasi Rasmus ini. Tak tanggung-tanggung, di tahun yang sama pula Rasmus dilarang masuk ke Swedia selama dua tahun terkait aksi pembakaran Al Quran di Malmo yang juga diprakarsai oleh Rasmus.

Aksi Al Quran yang dilakukan Rasmus kemarin di depan Kedubes Turki ini diduga sudah diberikan izin oleh pemerintah setempat.

Akibatnya, Kementerian Luar Negeri Turki memanggil Duta Besar Swedia di Ankara, Staffan Herrstrom, yang diberi tahu bahwa Turki mengutuk keras tindakan provokatif ini, yang jelas-jelas merupakan kejahatan berdasarkan kebencian.

Pemerintah Turki pun membatalkan kunjungan Menteri Pertahanan Swedia Pal Jonson ke Turki sebagai buntut dari aksi Al Quran ini.(*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here