Friday, 22 November 2024
HomeBeritaDinkes Kota Bogor Awasi Jajanan Cikbul

Dinkes Kota Bogor Awasi Jajanan Cikbul

Bogordaily.net–    Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, dr. Sri Nowo Retno angkat bicara soal adanya kasus keracunan makanan jajanan chiki ngebul atau cikbul yang terjadi di Tasikmalaya dan Bekasi.

Sri Nowo Retno mengatakan, hingga saat ini belum ada laporan terkait adanya kasus keracunan jajanan Cikbul di wilayah Kota Bogor. Meski belum ada laporan, pihaknya mengaku sudah menerima surat edaran dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI akan kasus tersebut.

Berdasarkan Surat Edaran dari Kementrian Kesehatan Nomor: KL.02.02/C/90/2023, tanggal 06 Januari 2023 dan Surat Edaran dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan Nomor: PW.04.08.5.53.01.23.01, tanggal 06 Januari 2023, Perihal Pengawasan Pangan Olahan Siap Saji yang ditambahkan Nitrogen Cair, terdapat informasi tentang kasus kesakitan (foodborne disease) yang diduga akibat mengonsumsi makanan chiki ngebul.

Dokter Sri Nowo Retno menyampaikan, bahwa penggunaan nitrogen cair pada produk pangan siap saji yang menjadi perhatian dan menimbulkan permasalahan bagi kesehatan masyarakat yaitu ice smoke atau ciki ngebul yang menjadi jajanan dan digemari oleh anak-anak.

Saat dikonsumsi, ciki ngebul tidak hanya memberikan rasa dingin, tetapi juga sensasi mulut yang mengeluarkan asap. Asap pada makanan ini berasal dari nitrogen cair atau liquid nitrogen yaitu nitrogen yang berada dalam keadaan cair pada suhu yang sangat rendah.

“Cairan ini jernih, tidak berwarna dan tidak berbau sehingga tidak mengubah rasa jika digunakan untuk makanan,” kata dr. Sri Nowo Retno dalam keterangannya yang diterima Bogordaliy.net, Kamis, 12 Januari 2023.

Sampai saat ini, kata Retno, tidak ada laporan kasus keracunan pangan akibat nitrogen cair di Kota Bogor. Namun, menurutnya, penambahan nitrogen cair pada produk pangan siap saji yang tidak sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) dapat menyebabkan gangguan kesehatan atau keracunan pangan.

“Seperti menyebabkan radang dingin dan luka bakar terutama pada beberapa jaringan lunak seperti kulit, menghirup terlalu banyak uap yang dihasilkan oleh makanan atau minuman yang diproses menggunakan nitrogen cair dapat memicu kesulitan bernafas yang cukup parah,” jelas Retno.

Kemudian mengkonsumsi nitrogen yang sudah dicairkan dapat menyebabkan tenggorokan terasa seperti terbakar. Sebab, suhu yang teramat dingin dan langsung bersentuhan dengan organ tubuh. Bahkan, tidak sedikit kasus terparah yang menunjukkan bahwa ice smoke dapat memicu kerusakan internal organ tubuh.

Sebagai upaya pencegahan dan peningkatan kewaspadaan pada penggunaan nitrogen cair pada pangan siap saji untuk mencegah terjadinya keracunan pangan, dilakukan langkah-langkah bersama yang melibatkan berbagai stakeholder terkait di antaranya LOKA POM, Dinas Pendidikan, Dinas Koperasi Usaha Kecil, Menengah, Perdagangan dan Perindustrian, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, PD Pasar Pakuan Jaya,  Rumah Sakit dan Puskesmas.

Sebagai informasi, beberapa kejadian keracunan pangan dan kasus terlaporkan sehubungan dengan konsumsi pangan jajanan yang menggunakan nitrogen cair terjadi pada Juli 2022 terjadi, 1 kasus di Desa Ngasinan Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo yang menyebabkan luka bakar.

Pada November 2022, UPTD Puskesmas Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya melaporkan telah terjadi KLB keracunan pangan dengan jumlah kasus 23 orang, 1 kasus di antaranya dirujuk ke Rumah Sakit. Gejala timbul setelah mengkonsumsi jajanan jenis ciki ngebul.

Pada tanggal 21 Desember 2022, UGD Rumah Sakit Haji Jakarta melaporkan menerima pasien anak laki-laki berumur 4,2 tahun datang dengan keluhan nyeri perut hebat setelah mengkonsumsi jajanan jenis ciki ngebul. (Ibnu Galansa)

Copy Editor: Riyaldi

 

Simak Video Lainnya dan Kunjungi YouTube BogordailyTV

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here