Saturday, 20 April 2024
HomeBeritaFPI-PA 212-GNPF akan Geruduk Kedubes Swedia dan Belanda

FPI-PA 212-GNPF akan Geruduk Kedubes Swedia dan Belanda

Bogordaily.net – Gerakan 212 diminta kembali bergerak turun ke jalan geruduk Kedutaan Besar (Kedubes) Swedia dan melawan aksi pembakaran Al Quran di Swedia belum lama ini.

Sekretaris Majelis Syuro Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif mengatakan, ribuan orang yang tergabung dalam Front Persaudaraan Islam (FPI), Persaudaraan Alumni (PA) 212, dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-Ulama) akan turun ke jalan pada hari ini.

“(Aksi di Kedubes Swedia dan ) jam 13.00,” ujar Slamet, dikutip dari RMOL, Senin 30 Januari 2023.

Aksi dengan tema Aksi Bela Al Quran 301 di dan siang ini sebagai bentuk perlawanan terhadap pembakaran salinan Al Quran oleh politisi sayap kanan di Swedia Rasmus Paludan.

“Ingat, gerakan 212 lahir karena perlawanan terhadap penoda agama. Maka ketika Quran dibakar dan dirobek, kita wajib turun kembali. Jangan biarkan siapa pun menodai agama apa pun,” tegasnya menutup.

Politikus Swedia Rasmus Paludan bikin heboh. Ia membakar Al-Qur'an di depan Kedutaan Besar Turki di ibu kota Swedia, Stockholm dalam aksi unjuk rasa menentang Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Sejumlah negara di dunia mengecam aksi Rasmus Paludan, termasuk Indonesia.

Dikutip dari CNN Indonesia, aksi pembakaran oleh Paludan dilakukan saat demonstrasi menentang Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang meminta Swedia tak lagi melindungi aktivis Kurdi di negaranya.

Permintaan tersebut disampaikan Erdogan sebagai salah satu syarat jika Swedia ingin mendapatkan restu Turki masuk dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Aksi pembakaran salinan Al Quran dalam unjuk rasa itu dilakukan Rasmus Paludan–warga Denmark pemimpin parpol sayap kanan, Hard Line.

Paludan yang berkewarganegaraan Swedia dalam sejumlah aksi demonstrasinya beberapa waktu lalu juga melakukan pembakaran Al-Quran.

Belum ada pernyataan langsung dari Paludan, tetapi dalam pemberitahuan izin demo ke kepolisian Swedia, ia mengklaim protesnya dilakukan menentang upaya Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk mempengaruhi kebebasan berekspresi di negara itu.

Di sisi lalin, di Istanbul, Turki, ratusan demonstran membakar bendera Swedia di depan konsulat negara tersebut sebagai respons pembakaran Al-Quran di Stockholm tersebut.

Sementara itu sejumlah negara di dunia mengecam dan mengutuk aksi yang dilakukan Rasmus Paludan.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here