Bogordaily.net– Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan di Istana Bogor hari ini, Senin, 9 Januari 2023. Dari pertemuan tersebut menghasilkan sejumlah kesepakatan. Apa saja hasilnya?
Dikutip dari CNN Indonesia, Anwar membahas soal Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dalam pertemuan tersebut. Anwar memahami pentingnya isu perlindungan tenaga kerja Indonesia di Negeri Jiran sekaligus menegaskan komitmennya untuk perlindungan TKI.
“Masalah TKI ini yang menggores perasaan saudara-saudara kita di Indonesia,” ujar Anwar setelah bertemu dengan Jokowi.
“Awal 2020 hukum cambuk dihentikan, tapi tak cukup itu. Kami pastikan terkait agen tenaga kerja jangan ambil kesempatan ini,” sambungnya.
Jokowi kemudian menyambut baik komitmen Anwar Ibrahim soal perlindungan TKI di Malaysia.
Selain soal TKI pertemuan juga menandatangi belasan perjanjian kerja sama. Anwar dan Jokowi meneken delapan nota kesepahaman (MoU) dan perjanjian penjajakan kerja sama (leter of intent/LoI).
Seluruh 11 LoI itu datang dari perusahaan Malaysia dan diserahkan ke Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono.
Perusahaan-perusahaan tersebut berminat untuk bekerja sama dengan Indonesia untuk mengembangkan IKN di Kalimantan Timur.
Beberapa MoU itu antara lain di bidang perkapalan, pembiayaan ekspor-impor, energi hijau, dan pengembangan industri baterai.
Kemudian kedua pemimpin negara juga turut membahas soal perbatasan RI-Malaysia. Mereka sepakat pembahasan soal wilayah perbatasan Indonesia dan Malaysia.
Jokowi menjelaskan kedua negara telah membahas sejumlah perbatasan di darat dan laut. Keputusan final akan dibuat dalam waktu dekat.
“Mengenai perbatasan, tadi kita telah membicarakan dan bersepakat agar MoU perbatasan darat segmen Sebatik dan segmen (Sungai) Sinapat selesai dan dapat ditandatangani tahun ini,” kata Jokowi.
Jokowi melanjutkan, kedua negara juga membahas soal perbatasan di Laut Sulawesi dan Selat Malaka. Nota kesepahaman tentang hal itu juga akan diresmikan tahun ini.***