Bogordaily.net– Mantan Wakil Menteri (Wamen) Pertahanan Iran Alireza Akbari dijatuhi hukuman mati. Alireza Akbari dituduh jadi mata-mata untuk Inggris.
Dikutip dari CNN Indonesia, Mahkamah Agung Iran telah memutuskan hukuman tersebut kepada mantan wamen pertahanan mereka.
“Dia adalah salah satu agen paling penting dari dinas intelijen Inggris di Iran yang memiliki akses ke beberapa pusat yang sangat sensitif di negara itu. Akbari dengan sengaja memberikan informasi kepada dinas mata-mata musuh,” kata Kementerian Intelijen Iran dikutip Reuters, Kamis, 12 Januari 2023.
Hukuman mati terhadap Alireza Akbari kemudian menjadi sorotan. Inggris bahkan menilai hukuman mati tersebut bermotivasi politik dan meminta Iran mencabutnya.
Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly menyerukan agar Akbari dibebaskan.
“Iran harus menghentikan eksekusi warga negara Inggris-Iran Alireza Akbari dan segera membebaskannya,” tulis Cleverly di Twitter.
“Ini adalah tindakan bermotivasi politik oleh rezim barbar yang sama sekali mengabaikan kehidupan manusia,” sambungnya.
Sementara itu Akbari menjabat sebagai wakil menteri pada tahun 1997 hingga 2005 dengan Ali Shamkhani sebagai Menteri Pertahanan. Ia ditangkap pada 2019 lalu.
Di sisi lain, sebelumnya Iran juga menjatuhkan vonis hukuman lima tahun penjara kepada aktivis Faezeh Hashemi, putri dari mantan Presiden Akbar Hashemi Rafsanjani, Selasa, 10 Januari 2023.
“Menyusul penangkapan Faezeh Hashemi, dia dijatuhi hukuman lima tahun penjara tetapi hukumannya belum final,” kata pengacara Hashemi, Neda Shams, melalui akun Twitternya.
Shams tak menjelaskan dakwaan pada Hashemi. Namun, menurut kantor berita ISNA, jaksa penuntut umum Teheran mendakwa Hashemi tahun lalu atas tuduhan propaganda melawan sistem.
Pada September lalu, Hashemi ditangkap pihak berwenang karena dituduh menghasut kerusuhan di Teheran selama demo besar-besaran memprotes kematian Mahsa Amini.***
Copy Editor: Riyaldi
Simak Video Lainnya dan Kunjungi YouTube BogordailyTV