Tuesday, 23 April 2024
HomeBeritaJangan Panik, Ini Cara Mengatasi Vaginismus

Jangan Panik, Ini Cara Mengatasi Vaginismus

Bogordaily.net – Mengatasi vaginismus pada tiap wanita bisa berbeda-beda, tergantung penyebabnya. Kabar baiknya, hampir sebagian besar vaginismus bisa disembuhkan. Biasanya, vaginismus bisa diatasi dengan melakukan terapi relaksasi , terapi emosional, dan operasi.

Pada kasus vaginismus yang disebabkan oleh kondisi medis, mengatasi penyebab yang mendasarinya adalah cara efektif untuk mengatasi tersebut.

Pengidap juga bisa mengganti obat-obatan yang diketahui bisa menyebabkan masalah lubrikasi, sehingga risiko mengalami vaginismus bisa diminimalisir.

Bagi wanita yang sudah mengalami menopause, masalah lubrikasi kerap dialami akibat rendahnya kadar estrogen. Nah, kondisi ini bisa ditangani dengan mengoleskan estrogen topikal langsung pada .

Selain itu, melakukan senam kegel dan latihan dapat meringankan rasa sakit saat berhubungan intim, sehingga membantu mengatasi vaginismus.

Senam kegel meliputi aktivitas kontraksi dan relaksasi yang bisa meningkatkan kendali otot pelvic floor. Sedangkan latihan , bertujuan untuk membantu kamu terbiasa dengan objek yang masuk ke dalam .

Pilihan pengobatan vaginismus lainnya adalah operasi untuk memperlebar vagina. Cara ini bisa dilakukan pada situasi tertentu.

Misalnya, pada wanita yang pernah menjalani operasi yang menyebabkan jaringan luka yang membatasi vagina, seperti episiotomi saat persalinan.

Pada kasus tersebut, operasi kecil bisa dilakukan guna membantu mengangkat jaringan luka, dengan cara memotong jaringan luka dengan hati-hati dan menjahitnya kembali.

Kenali

Vaginismus adalah gangguan seksual yang bisa terjadi pada wanita dengan usia berapapun. ini bisa berlangsung seumur hidup (primer) atau hanya sementara waktu (sekunder).

Vaginismus bisa menimbulkan gejala yang bervariasi, tergantung tingkat keparahannya. Secara umum, meliputi:

  • Hubungan seksual yang terasa amat sakit (dispareunia) dengan sesak dan nyeri yang mungkin terasa terbakar atau menyengat.
  • Kesulitan atau bahkan tidak bisa melakukan penetrasi.
  • Rasa sakit saat memasang tampon.
  • Mengalami kejang otot atau berhenti bernapas saat mencoba penetrasi.
  • Ketakutan melakukan hubungan seksual dan penurunan hasrat seksual terkait penetrasi.

tersebut dapat membuat wanita merasa sangat tidak nyaman saat berhubungan intim, bahkan tidak bisa mendapatkan kepuasan seksual. Karena itu, bila kamu mengalami gejala-gejala di atas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.***

Copy Editor: Riyaldi

 

Simak Video Lainnya dan Kujungi YouTube BogordailyTV

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here