Friday, 22 November 2024
HomeBeritaKena PHK, 7 Eks Pegawai Twitter Belum dapat Pesangon

Kena PHK, 7 Eks Pegawai Twitter Belum dapat Pesangon

Bogordaily.net – Mantan pegawai Twitter yang terdampak PHK Elon Musk sampai saat ini mengaku belum mendapatkan uang pesangon. Padahal, sebelumnya semua pegawai yang terdampak PHK dijanjikan mendapat pesangon sebesar tiga bulan gaji. Namun tak kunjung dibayarkan.

Sejumlah mantan pegawai Twitter yang berada di Amerika Serikat sampai mendaftarkan gugatan arbitrase. Sementara itu, yang berlokasi di Inggris masih berusaha melakukan negosiasi soal perjanjian tersebut.

Terdapat tujuh mantan pegawai Twitter yang telah diwawancara mengaku belum menerima informasi soal pesangon dan menuding Twitter melanggar undang-undang WARN yang mengatur soal PHK di AS.

Salah seorang pegawai yang di-PHK pada November lalu mengaku masih menunggu proses hukum untuk mengetahui apakah mereka benar-benar akan mendapat pesangon atau tidaknya.

Selain itu, yang paling apes salah satu pegawai Twitter di Ghana, usai terdampak PHK hanya seminggu Twitter membuka kantor cabang di negara tersebut.

“Sama seperti pegawai lain secara global, kami dijanjikan pesangon namun belum mendapat informasi apa pun dari mereka,” ucap mantan pegawai Twitter di Ghana.

Dengan begitu, sudah ada beberapa mantan pegawai yang mendapat pesangon.

Sebelumnya diberitakan, Elon Musk mengaku akan membuka lowongan kerja setelah memecat karyawan lamanya di Twitter yang sebelumnya mencapai 7.500 kini tinggal 2.700 karyawan.

Musk mengaku jika sudah tak ada lagi PHK dan secara aktif bakal mmebuka lowongan kerja untuk merekrut karyawan baru untuk posisi engineer dan sales Twitter.

Pernyataannya itu juga setelah memecat sejumlah pegawai Twitter di divisi sales, divisi yang petingginya sudah dipecat atau mengundurkan diri sejak Musk berkuasa.

“Soal perekrutan yang penting, menurut saya orang yang jago menulis software adalah prioritas tertinggi,” ucap Musk.

“Jika kita mau memindahkan kantor pusat ke Texas saya pikir akan menimbulkan ide kalau Twitter berubah dari ‘sayap kiri’ ke ‘sayap kanan’. Ini bukan akuisisi Twitter oleh sayap kanan. Ini adalah akuisisi Twitter oleh moderat,” ucapnya lagi.

Sebelumnya, Elon Musk dilaporkan langsung pecat petinggi Twitter lainnya, Chief Financial Officer Ned Segal, dan Kepala Kebijakan dan Legal Vijaya Gadde.

Alasannya, menurut Reuters, Musk menuduh mereka memberikan data yang menyesatkan tentang jumlah pengguna dan akun palsu di Twitter.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here