Bogordaily.net– Politikus Swedia Rasmus Paludan bikin heboh. Ia membakar Al-Qur’an di depan Kedutaan Besar Turki di ibu kota Swedia, Stockholm dalam aksi unjuk rasa menentang Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Sejumlah negara di dunia mengecam aksi Rasmus Paludan, termasuk Indonesia.
Dikutip dari CNN Indonesia, aksi pembakaran oleh Paludan dilakukan saat demonstrasi menentang Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang meminta Swedia tak lagi melindungi aktivis Kurdi di negaranya.
Permintaan tersebut disampaikan Erdogan sebagai salah satu syarat jika Swedia ingin mendapatkan restu Turki masuk dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Aksi pembakaran salinan Alquran dalam unjuk rasa itu dilakukan Rasmus Paludan–warga Denmark pemimpin parpol sayap kanan, Hard Line.
Paludan yang berkewarganegaraan Swedia dalam sejumlah aksi demonstrasinya beberapa waktu lalu juga melakukan pembakaran Al-Qur’an.
Belum ada pernyataan langsung dari Paludan, tetapi dalam pemberitahuan izin demo ke kepolisian Swedia, ia mengklaim protesnya dilakukan menentang upaya Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk mempengaruhi kebebasan berekspresi di negara itu.
Di sisi lalin, di Istanbul, Turki, ratusan demonstran membakar bendera Swedia di depan konsulat negara tersebut sebagai respons pembakaran Al-Qur’an di Stockholm tersebut.
Sementara itu sejumlah negara di dunia mengecam dan mengutuk aksi yang dilakukan Rasmus Paludan.
Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) juga mengutuk keras aksi pembakaran Alquran pada Sabtu, 21 Januari 2023 kemarin itu.
“Indonesia mengutuk keras aksi pembakaran kitab suci Al-Qur’an oleh Rasmus Paludan, politisi Swedia, di Stockholm (21/1),” tulis Kemenlu di akun Twitter, Minggu, 22 Januari 2023.
Kemenlu menyebut aksi penistaan kitab suci ini telah melukai dan menodai toleransi umat beragama. Kemenlu juga menggarisbawahi kebebasan berekspresi harus dilakukan secara bertanggung jawab.
Kementerian Luar Negeri Turki juga mengutuk keras aksi pembakaran kitab suci Al-Qur’an. “Kami mengutuk sekeras mungkin serangan keji terhadap kitab suci kami, Al-Qur’an, di Swedia hari ini (21 Januari), meskipun kami telah berulang kali memperingatkan sebelumnya,” bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Turki.
Hal serupa juga dilakukan oleh Pakistan melalui Kementerian Luar Negeri Pakistan menyebut tindakan Islamofobia yang tidak masuk akal dan provokatif ini melukai kepekaan agama lebih dari 1,5 miliar Muslim di seluruh dunia.***