Friday, 29 March 2024
HomeBeritaSubvarian Omicron BA.5.2 & BF.7 Dominasi Covid-19 di China

Subvarian Omicron BA.5.2 & BF.7 Dominasi Covid-19 di China

Bogordaily.net – Pada Rabu, 4 Januari 2023, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan, wabah Covid-19 di baru-baru ini sebagian besar dipimpin oleh subvarian Omicron BA.5.2 dan BF.7. Kedua varian itu bersama-sama menyumbang 97,5% dari semua infeksi lokal.

Melansir Reuters yang mengutip WHO, data tersebut didasarkan pada analisis lebih dari 2.000 genom oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit .

Badan itu juga mengatakan, data itu sejalan dengan genom dari pelancong dari yang diserahkan ke database global oleh negara lain dan tidak ada varian baru atau mutasi signifikansi, yang diketahui yang dicatat dalam data sekuens yang tersedia untuk umum.

Data tersebut berasal dari pengarahan oleh para ilmuwan top kepada kelompok penasehat teknis badan PBB pada hari Selasa karena meningkatnya kekhawatiran tentang penyebaran cepat virus di negara dengan perekonomian nomor dua dunia itu.

Badan PBB tersebut juga telah meminta para ilmuwan untuk menyajikan data terperinci tentang pengurutan virus, untuk mendapatkan kejelasan yang lebih baik tentang rawat inap, kematian, dan vaksinasi.

Sebelumnya diberitakan, masyarakat global mencemaskan tentang keakuratan pelaporan di tentang wabah Covid-19 di mana banyak warga yang telah memenuhi rumah sakit dan membuat beberapa rumah duka, kewalahan sejak Beijing tiba-tiba mencabut kebijakan nol Covidnya.

WHO merilis data yang disediakan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), sehari setelah pejabat WHO bertemu dengan para ilmuwan . telah melaporkan kematian akibat Covid-19 setiap hari dalam angka tunggal.

Mike Ryan, direktur kedaruratan WHO, mengatakan bahwa angka saat ini yang diterbitkan dari kurang mewakili data mengenai pasien rawat inap, pasien unit perawatan intensif dan terutama dalam hal kematian akibat Covid-19.

Terbaru China Memicu Kepanikan Global Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, WHO tengah berupaya mencari data yang lebih cepat dan teratur dari China tentang rawat inap dan kematian.

“WHO prihatin dengan risiko terhadap kehidupan di China dan telah menegaskan kembali pentingnya vaksinasi, termasuk dosis penguat untuk melindungi masyarakat dari rawat inap, penyakit parah, dan kematian,” katanya.***

Copy Editor: Riyaldi

 

Simak Video Lainnya dan Kunjungi YouTube BogordailyTV

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here