Bogordaily.net – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri secara tegas menolak perpanjangan jabatan presiden di saat HUT ke-50 PDIP beberapa waktu lalu. Namun, aksi beberapa tokoh elite politik yang masih terus menggembar gemborkan isu perpanjangan masa jabatan dan penundaan Pemilu disoroti tokoh nasional Rizal Ramli.
Rizal Ramli mengatakan, pemegang tongkat komando partai pengusung utama pemerintah, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sudah secara gamblang menolak perpanjangan jabatan presiden di depan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat HUT ke-50 PDIP beberapa waktu lalu.
‘’Di-roasting Mbak Megawati supaya stop makar konstitusi, stop perpanjangan masa jabatan, tapi gerombolan makar terus bergerilya,” kata Rizal Ramli dalam keterangannya.
Terbaru, upaya tersebut disinyalir diselipkan dalam agenda desakan revisi UU Desa untuk memperpanjang masa jabatan kepala desa dari enam tahun menjadi sembilan tahun. Belum lagi para pendengung bayaran atau buzzer yang masih menghiasi media sosial.
“Pakai big data-lah, pakai pollingRP berbayar, pakai kades-kadeslah. Partitur makar sudah siap, penyanyi polling, bandar sudah siap,” demikian Rizal Ramli.
Meski demikian segala upaya masih terus dilakukan, terbaru agenda desakan revisi UU Desa untuk memperpanjang masa jabatan kepala desa dari enam tahun menjadi sembilan tahun disinyalir sebagai salah satu upaya memperpanjang masa jabatan presiden.
“Dewan Makar konstitusi memang ndablek, tetap ngeyel dengan segala cara termasuk dengan ‘tukar-guling’ masa jabatan Kepala Desa” tandasnya.***
Copy Editor: Riyaldi
Simak Video Lainnya dan Kujungi YouTube BogordailyTV