Monday, 25 November 2024
HomeNasionalUsai Gempa Maluku, BMKG Sebut Ada Kenaikan Volume Air Laut

Usai Gempa Maluku, BMKG Sebut Ada Kenaikan Volume Air Laut

Bogordaily.net – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan ada kenaikan muka air laut meski tidak signifikan pasca gempa dengan parameter update M7,5 di Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku, Selasa 10 Januari 2023, dini hari tadi.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M7,5. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,37° LS ; 130,23° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 136 Km arah BaratLaut Maluku Tenggara Barat, Maluku pada kedalaman 130 km.

BMKG sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami akibat gempa ini namun diakhiri pada pukul 03.43 WIB.

“Peringatan dini tsunami dinyatakan berakhir pada pukul tiga lebih 43 menit WIB,” tegas Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dikutip dari okezone.com, Selasa 10 Januari 2023.

Dwikorita mengatakan berdasarkan hasil pemodelan tsunami, gempa bumi yang terjadi ini menunjukkan adanya potensi tsunami dengan tingkat ancaman siaga dan waspada.

“Berdasarkan hasil pemodelan tsunami dengan parameter yang di-update, jadi pertama kali parameternya 7,9 kemudian di update menjadi 7,5 tidak menunjukkan adanya potensi tsunami setelah parameter itu terupdate 7,5.”

Ia menyebut peringatan dini tsunami dinyatakan berakhir pada pukul 03.43 WIB. Pengakhiran status ini setelah BMKG melakukan observasi terhadap kenaikan muka air laut atau observasi tsunami pada empat titik di Maluku.

Empat titik tersebut adalah Pulau Sera, Adaut, Lirang, dan di Larat. Hasil observasi menunjukkan, anomali atau perubahan tinggi muka air laut yang terjadi tidak signifikan.

“Namun kami waspadai potensi tsunami tersebut hingga kami juga melakukan observasi terhadap kenaikan muka air laut atau observasi tsunami,” katanya.

Dwikorita mengatakan berdasarkan observasi 4 Tide Gauge di sekitar sumber gempa bumi (Seira, Adaut, Lirang, dan Larat), tidak menunjukkan adanya anomali atau perubahan tinggi muka air laut yang signifikan.

“Jadi perubahan yang terjadi, tidak signifikan, ada perubahan tapi tidak signifikan,” kata Dwikorita.

“Kemudian berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan akhiran peringatan dini tsunami kurang lebih dua jam setelah apa waktu datangnya perkiraan waktu datangnya tsunami yaitu pengakhiran peringatan dini tsunami, bukan di cabut ya, bukan dibatalkan, bukan dicabut, tapi diakhiri karena tetap ada kenaikan muka air laut hanya tidak signifikan,” jelasnya.

Sementara itu, Dwikorita mengatakan hingga pukul 04.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya empat aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M5,5 dan terkecil M4,1.

“Gempa susulan hingga pukul empat, terjadi empat aktivitas dengan magnitudo terbesar 5,5 dan terkecil 4,1,” tandasnya.(*)

Copy Editor: Riyaldi

 

Simak Video Lainnya dan Kunjungi YouTube BogordailyTV

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here