Bogordaily.net – Database Twitter dihack oleh peretas tidak bertanggung jawab. Hal ini menjadi ramai setelah peretas memperlihatan data berisi 200 juta alamat email pengguna, dan mengunggahnya di forum peretasan online pada Rabu, 4 Januari 2023.
ADVERTISEMENT
“Sayangnya ini akan menyebabkan banyak peretasan, phishing dan doxxing yang (akan) ditargetkan,” ujar salah satu pendiri perusahaan pemantauan keamanan siber Israel Hudson Rock, Alon Gal sambil menambahkan kebocoran ini adalah salah satu yang paling signifikan yang ia alami, dikutip dari RMOL, Sabtu 7 Januari 2023.
Menurut laporan dari Bloomberg yang dimuat One India pada Jumat, Twitter dihack karena peretas tersebut mencoba untuk menargetkan data miliki politisi, jurnalis, dan juga para bankir.
ADVERTISEMENT
Beberapa ahli di Twitter mengatakan bahwa peretasan itu terjadi karena cacatnya perangkat lunak Twitter.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini belum ada tanggapan langsung dari Twitter mengenai pelanggaran tersebut. Namun pelanggaran serius di Twitter ini mungkin menarik bagi regulator di kedua sisi Atlantik.
Komisi Perlindungan Data di Irlandia, tempat Twitter berkantor pusat di Eropa, dan Komisi Perdagangan Federal AS yang sering memantau kepatuhan perusahaan milik Musk, untuk memberikan sanksi kepada Twitter.
Sampai sekarang tidak ada petunjuk tentang identitas atau lokasi peretas yang melakukan pelanggaran data tersebut.
Tetapi laporan Reuters memprediksi bahwa pelanggaran itu kemungkinan terjadi pada tahun 2021, sebelum Elon Musk mengambil alih kepemilikan perusahaan.***
Copy Editor: Riyaldi
Simak Video Lainnya dan Kujungi YouTube BogordailyTV