Saturday, 27 April 2024
HomeTravellingFakta Oymyakon Kota Terdingin di Dunia, Suhu Mencapai -71 Derajat

Fakta Oymyakon Kota Terdingin di Dunia, Suhu Mencapai -71 Derajat

Bogordaily.net – Oymyakon salah satu kota yang berada di menjadi di . Siapa pun yang datang liburan ke kota ini, pasti akan disambut kalimat dalam bahasa di atas. Saking dinginnya, kota ini pernah dilanda suhu dingin hingga mencapai -71 derajat Celcius

Oymyakon adalah kota kecil yang terletak di timur laut , yang secara luas disebut sebagai kota berpenduduk paling dingin di Bumi.

Desa Tomtor di lembah Oymyakon terletak sekitar 700 meter di atas permukaan laut dan panjang hari bervariasi dari 3 jam di musim dingin hingga 21 jam di musim panas.

Di Oymyakon di ini, kacamata dapat dengan mudah membeku di dalam suhu dinginnya. Wah, jadi bingung kan gimana bisa melihat dengan jelas. Cara satu-satunya adalah dengan menggunakan contact lense atau lensa kontak.

Rumah-rumah di sana rata-rata dibangun dengan kayu dan panggung beton dan baja. Valentin Spector, seorang peneliti senior di Permafrost Institute, mengatakan baja tersebut akan membantu menghangatkan tanah beku ketika suhu naik dan mengokohkan bangunan.

Sebuah studi yang dilakukan US Airforce telah menguji ketahanan lensa kontak pada ketinggian dan suhu dingin yang ekstrim di udara. Hasilnya, tidak ditemukan banyak masalah pada hal tersebut selama lensa kontak tetap terjaga kelembapannya.

Sebelumnya, desa ini memiliki populasi 2.500 jiwa tetapi jumlah itu berkurang menjadi 900 pada 2018.

Terletak di Siberia, area “Cincin Kematian Stalin” memiliki suhu musim dingin rata-rata -45C dengan rekor terendah -71,2C.

Saat ini, desa ini adalah rumah bagi banyak orang tetapi tidak memiliki satu hotel pun dengan toilet luar dan air panas.

Warga lokal di sini tidak dapat menanam tanaman; karena itu mereka mengkonsumsi daging kuda dan rusa.

Sementara anak-anak di selatan menikmati hari-hari ber salju, sekolah Oymyakon ditutup ketika suhu turun di bawah 52 ° C. Mungkin, satu tugas paling sulit yang dihadapi oleh orang-orang di sini adalah ‘Cincin Kematian Stalin.'

Musim dingin bagi penduduk lokal berarti sinar matahari selama 3 jam per hari. Namun, meski di musim panas mereka akan mendapatkan sinar matahari selama 21 jam dalam satu hari, ironisnya, itu tidak cukup untuk mencairkan sisa salju dari musim dingin.

Tidak banyak jenis hewan ternak yang mampu bertahan dalam suhu tersebut. Yang biasa menjadi sumber protein warga Oymyakon adalah daging kuda dan rusa, dan tentunya aneka biota laut.

Oh ya, kamu perlu tahu. Di Oymyakon, para kuda yang tinggal di peternakan harus disisir dengan sisir metal secara berkala setiap 4 minggu untuk menghilangkan partikel es yang membeku di setiap bulunya. Kalau tidak, jelas mereka akan mati beku.

Di kota ini pun terdapat sebuah mata air panas yang biasa digunakan untuk menghangatkan tubuh rusa dan juga hewan ternak lainnya. Dari situlah akhirnya Oymyakon menjadi nama resmi kota tersebut.

Lalu bagaimana cara mereka mengatasi kondisi luar biasa seperti itu?

Pada musim dingin, tidak ada yang pergi keluar kecuali mereka benar-benar butuh untuk berbelanja, pergi ke sekolah, atau bekerja. Tapi mereka membalut tubuh mereka dengan lapisan pakaian yang sempurna, dengan topi bulu dan mantel bulu yang sangat tebal dan panjang.

Sebuah mantel bulu panjang dapat dihargai lebih dari USD1550 atau lebih dari Rp20 juta, sementara pendapatan rata-rata masyarakat di sana setara dengan USD600 atau Rp8 juta per bulan. Untuk memiliki mantel bulu, bank biasa meminjamkan uang untuk orang yang membutuhkan.

Makanan begitu berharga di sana, karena tidak semua bahan makanan bisa diproduksi. Tanah yang terlalu dingin untuk menanam sayuran, membuat masyarakat di Oymyakon mengandalkan industri peternakan. Mereka biasa mengonsumsi salmon beku, whitefish, bahkan hati kuda.(*)

Copy Editor: Riyaldi

Simak Video Lainnya dan Kunjungi YouTube BogordailyTV

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here