Bogordaily.net– HKI Merek merupakan salah satu hal penting dalam dunia usaha wedding organizer. Hal ini menjadi pembahasan dalam acara“Dibahas Aja” atau Diskusi Bareng Hastana Jabodetabek yang digelar Hastana Jabodetabek di Walking Drums Ancol Jakarta, Selasa, 31 Januari 2023 lalu.
Acara yang merupakan rangkaian agenda ulang tahun Hastana Jabodetabek yang pertama ini mengangkat tema “The Synergy of Jabodetabek”. Dibahas Aja mengulas tentang Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang menjadi perbincangan bagi dunia usaha di Indonesia, khususnya bagi usaha jasa wedding organizer yang sangat rawan pelanggaran HKI. Sebagai pemateri dalam acara ini adalah Dyah Ayu Silviana, SH., M.Kn selaku Bidang Hukum dan Advokasi Hastana Jabodetabek.
“HKI sangat penting bagi WO, karena usaha WO adalah salah satu yang marak dan menjamur di Indonesia, pembuatan usahanya pun tidak sulit, sehingga dari sisi merek akan banyak kemiripan antara WO satu dengan yang lainnya” ujar wanita yang akrab disapa Silvi tersebut dalam siaran pers yang diterima Bogordaily.net, Kamis, 2 Februari 2023.
HKI Merek adalah yang harus diperhatikan oleh owner WO sebelum memulai usahanya. Sebab, jika tidak mendaftarkan mereknya di awal usaha, maka akan ada kemungkinan terjadi sengketa merek dari usaha WO oleh pihak lain yang tidak bertanggung jawab.
“Merek WO baiknya harus didaftarkan sebelum memulai usaha, tetapi jika sudah berjalan tidak ada kata terlambat, sebelum nama atau merek kita didaftarkan oleh orang lain yang notabene bukan pemilik usaha tersebut,” jelas Silvi.
Usaha WO pun kata dia, memiliki klasifikasi yang khusus sebagai jasa yang terdaftar HKI Merek, hal ini penting untuk WO agar mendaftarkan pada kelas yang sesuai dengan jasa usahanya.
“Usaha WO terdaftar di kelas 41 dan 45, untuk kelas 41 lebih fokus ke jasa konsultasi pernikahan dan jasa-jasa pendukung pernikahan, untuk kelas 45 fokus ke perencana dan pengaturan acara pernikahan, hal ini penting agar merek jasa sesuai dengan bidangnya,” tambah Silvi.
Selain HKI Merek, legalitas pun menjadi hal penting bagi wedding organizer untuk menjalankan usahanya, karena saat ini banyak sekali usaha wedding organizer yang tidak amanah berkeliaran di masyarakat sehingga merugikan calon pengantin.
“Wedding organizer yang tergabung dalam Hastana wajib memiliki legalitas PT atau CV, sehingga para calon pengantin akan lebih merasa tenang dan percaya kepada WO yang tergabung ke dalam Hastana, karena lebih jelas asal usulnya, kantornya, pemiliknya bahkan memiliki sertifikat wedding planner dari Hastana,” imbuh silvi.
Dengan program yang diadakan oleh Hastana ini diharapkan dapat memperbaiki industri wedding khususnya wedding organizer di Indonesia, sehingga tidak ada lagi penipuan yang dilakukan WO dan merugikan calon pengantin.
“Semangatnya adalah kita sama-sama menjaga industri kita yaitu wedding untuk terus bertumbuh menjadi lebih baik, sehingga kita pagari dengan legalitas, HKI dan SOP lainnya agar para calon pengantin mendapatkan wedding organizer yang terpercaya yaitu yang tergabung dalam anggota Hastana,” tegasnya.***
Copy Editor: Riyaldi
Simak Video Lainnya dan Kunjungi YouTube BogordailyTV