Tuesday, 2 July 2024
HomeEkonomiJelang Ramadhan, Perumda Pasar Tohaga Pantau Harga Komoditi di Kabupaten

Jelang Ramadhan, Perumda Pasar Tohaga Pantau Harga Komoditi di Kabupaten

Bogordaily.net – Perusahaan Umum Daerah Perumda) Pasar Tohaga terus melakukan memantau harga komoditi di seluruh pasar rakyat Kabupaten Bogor. Hal itu dilakukan jelang bulan suci yang akan datang kurang lebih sebulan lagi.

Hal tersebut dilakukan secara rutin oleh untuk mengantisipasi melonjaknya harga komoditi di pasaran, yang nanti akan menimbulkan dampak kepada masyarakat.

“Kita setiap hari selalu melakukan pemantauan harga. Sampai saat ini masih aman, belum ada kenaikan,” ungkap Direktur Utama , Haris Setiawan.

Ia menyebut, di Minggu kedua Februari 2023 sejumlah harga komoditi di pasar rakyat Kabupaten Bogor masih terbilang stabil. Sebab, pihaknya rutin melakukan rapat terkait Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk memastikan kesinambungan dan sinkronisasi dalam menjaga kestabilan harga komoditi.

“Kita juga selalu ada rapat rutin setiap hari senin terkait TPID dari semua bahan pokok,” kata Haris Setiawan.

Kendati demikian, dia melihat komoditi cabai diprediksi akan mengalami kenaikan harga menjelang dan Hari Raya Idul Fitri nanti. Hingga saat ini, kata dia, harga cabai di pasar rakyat sendiri terlihat ada yang mengalami kenaikan namun, belum terlalu signifikan.

“Di Bogor ini kita juga sudah prediksi, terutama harga cabai yang selalu naik,” jelas Haris

Dari Lapo untuk harga cabai di pasar rakyat belum mengalami kenaikan yang signifikan. Untuk Minggu pertama Februari 2023 sendiri, harga cabai merah di kisaran harga Rp 40.000/kg, cabai merah keriting Rp 50.000/kg, cabai rawit hijau Rp 40.000/kg, cabai rawit merah Rp 70.000/kg.

Sedangkan, di Minggu kedua Februari ini, cabai merah naik menjadi Rp 50.000/kg, cabai merah keriting turun di angka Rp 45.000/kg, cabai rawit hijau masih stabil Rp 40.000/kg, dan cabai rawit merah turun di harga Rp 65.000/kg.

Di samping hal tersebut, pihaknya mengatakan telah membuat sebuah gagasan bernama sejuta pohon cabai, untuk mengendalikan dan menekan angka inflasi pangan khususnya komoditi cabai di Kabupaten Bogor

“Kita lagi buat gagasan sejuta pohon cabai di Kabupaten Bogor. Dengan harga cabai yang selalu melonjak tinggi, tentunya hal tersebut dapat dilakukan untuk pengendalian inflasi,” papar dia.

Menurutnya, gerakan tersebut harus diwujudkan agar tidak ada lagi alasan yang sama secara terus menerus ditengah harga komoditi cabai yang kian pedas terutama saat hari-hari besar.

“Gerakan itu harus direalisasikan, kenapa? Supaya tidak ada lagi cerita klise yang berulang tiap tahun dengan harga cabai yang selalu melonjak,” tutupnya kepada wartawan. (Mutia Dheza Cantika)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here