Bogordaily.net– Terus mencatatkan kinerja positif dan berkelanjutan, kontribusi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terhadap negara diproyeksikan akan semakin besar. Hal ini diketahui dari capaian laba bersih BRI Group pada tahun 2022 yang tumbuh mencapai 67,15% secara tahunan (yoy) menjadi Rp51,4 triliun.
Terkait kinerja impresif BRI tersebut, Anggota Komisi VI DPR RI Sarmuji mengatakan bahwa pencapaian BRI tersebut menjadikan kontribusi BRI melalui dividen maupun pajak juga akan ikut naik.
“Lebih penting lagi [kontribusi] bank seperti BRI menangani [pemberdayaan] sektor UMKM yang di bank lain tidak banyak dilirik, sementara UMKM adalah penyangga utama perekonomian kita,” katanya belum lama ini.
Sebagai informasi, pada tahun lalu emiten bersandi BBRI ini mengumumkan dividen pay out ratio sebesar 85% dari laba bersih 2021 atau mencapai Rp26,41 triliun, terbesar sepanjang perusahaan berdiri. Bahkan, dalam lima tahun terakhir, rasio dividen BRI konsisten naik. Pada 2018, BRI membagikan dividen dengan rasio 50% dari laba bersih. Tahun berikutnya atau 2019 menjadi 60% dan 65% pada tahun 2020.
Adapun pada tahun 2022, perseroan berkontribusi terhadap penerimaan negara dalam bentuk dividen Rp14,05 triliun atas laba BRI tahun 2021, dan dalam bentuk pembayaran PPh badan sebesar Rp12,14 triliun.
Dengan demikian, total kontribusi BRI kepada negara pada tahun 2022 sebesar Rp26,19 triliun. Jika ditotal selama 5 tahun terakhir, kontribusi BRI (Dividen dan PPh badan) terhadap penerimaan negara pun mencapai Rp100,02 triliun dalam lima tahun terakhir.
Di samping kontribusi tersebut, BRI sebagai pemungut atau pemotong pajak dari pihak lain, selama tahun 2022 juga telah melakukan potongan/pungutan, PPN Bea & Materai yang dibayarkan ke pemerintah sebesar Rp8,00 triliun.
Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Komarudin juga mengapresiasi kinerja cemerlang bank pemberdaya UMKM tersebut.
“Kinerja positif ini tentu tidak hanya memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan dan pertumbuhan sektor perbankan, tetapi juga berdampak luas bagi negara dan masyarakat,” katanya.
Selain itu, pertumbuhan laba bank tahun lalu disokong pula dengan ekspansi kredit di segmen UMKM akan memberikan multiplier effect kepada masyarakat dan akhirnya mendorong laju pemulihan ekonomi pasca krisis akibat pandemi.
“Kami sangat mengapresiasi performa BRI yang mencatat laba tertinggi di tengah fokusnya dalam menyalurkan KUR guna mendorong pertumbuhan sektor UMKM kita,” ujarnya.
Hingga akhir 2022 bank dengan jejaring terluas di Indonesia itu menyalurkan kredit dan pembiayaan senilai Rp1.139,08 triliun, naik 9,2% yoy. Sebanyak 82,46% dari total kredit BRI diserap oleh sektor UMKM. Bila dirinci lagi, 43,7% portolio pembiayaan bank disalurkan kepada segmen mikro. Daris sisi asset juga mengalami pertumbuhan signifikan atau sebesar 11,2% yoy menjadi Rp1.089,8 triliun.
Laba Kembali ke Rakyat
Terkait hal tersebut, secara terpisah Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan ke depan perseroan optimistis dapat mengukir prestasi yang lebih baik lagi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal salah satu bentuk komitmen BRI untuk terus memberikan economic dan social value, utamanya terhadap negara dan masyarakat Indonesia.
Dalam hal ini, kata dia, pemerintah sebagai mayoritas shareholder pasti mengharapkan adanya peningkatan economic value melalui dividen dan juga setoran pajak. Hal itu menjadi sangat penting karena pada akhirnya akan dikembalikan lagi kepada masyarakat dalam berbagai bentuk program pemerintah.
“Saya ingin menegaskan kembali bahwa BRI adalah bank-nya rakyat. BRI berbisnis dengan rakyat, dan diproses dengan caranya rakyat. Melalui pajak dan dividen, keuntungan BRI akan disetorkan kepada negara dan kemudian kembali lagi menjadi berbagai program pemerintah untuk rakyat,” ujar Sunarso.