Bogordaily.net – Balon mata-mata China ditembak militer AS. Balon itu terdeteksi saat sedang lewat di atas wilayah Montana – sebuah negara bagian tempat rudal-rudal nuklir AS disimpan.
Aksi spionase itu pun memicu kehebohan di Washington.
Para anggota DPR AS, terutama dari Partai Republik, mengamuk dan meminta Presiden Joe Biden untuk mengambil tindakan tegas sebagai balasan atas China.
Dikutip dari suara.com, akibat persitiwa itu, China pada Jumat, 4 Februari 2023 meminta maaf kepada Amerika Serikat, setelah sebuah balon udara miliknya menerbos masuk ke dalam wilayah udara Paman Sam.
Baca Juga: 19 Orang Tewas Tertabrak Truk di China Saat Hadiri Pemakaman
Beijing membantah balon udara tersebut bertujuan untuk memata-matai AS dan kemampuan militernya.
Alih-alih dijelaskan bahwa itu merupakan balon udara sipil yang bertujuan untuk riset meteorologi.
“Balon udara itu memang milik China dan adalah sebuah peranti sipil, yang digunakan untuk riset meteorologis. Akibat pengaruh angin dan kurangnya kemampuan untuk mengendalikan, balon itu menyimpang dari rute yang seharusnya,” demikian bunyi pertanyaan resmi Kementerian Luar Negeri China.
“China menyesalkan balon ini sudah nyasar ke AS secara tidak sengaja,” bunyi keterangan itu lebih lanjut.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri China juga berjanji akan terus membangun komunikasi dengan Amerika Serikat dalam menangani skandal balon mata-mata ini.
Baca Juga: Ngeri! Tiga Insiden Penembakan di Amerika Serikat Tewaskan 20 Orang
Jumat kemarin Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken terpaksa membatalkan kunjungan ke Beijing yang sudah rencanakan sejak jauh hari.
Kunjungan itu tadinya diharapkan bisa menormalisasi hubungan Beijing – Washington yang renggang beberapa tahun terakhir akibat perang dagang dan ketegangan di Laut China Selatan.
Balon mata-mata China itu pun kini perbincangan panas kedua negara tersebut.***
Copy Eitor: Riyaldi
Simak Video Lainnya dan Kunjungi YouTube BogordailyTV