Bogordaily.net – Police line yang dipasang polisi di TKP ledakan dahsyat petasan di Blitar di terobos warga viral. Mereka berbondong-bondong ingin melihat dari dekat.
Garis polisi itu pun jadi tak bermakna apa-apa, seperti tali plastik biasa yang digunakan untuk pembatas tanah atau rumah.
Baca Juga: Jonathan Latumahina Ayah David yang Dihajar Dandi Mario Satrio. Ini Sosoknya!
Warga nampak antusia bergerombol hilir mudik mendekati TKP ledakan tersebut. Mereka ingin mengetahui lebih detak apa yang sedang terjadi.
Fenomena itu terekam kamera dan dibagikan di media sosial. Seperti yang dibagikan akun @terangmedia.
Dalam video yang diunggahnya itu, nampak puluhan warga menerobos TKP tersebut.
“Police line yang dipasang petugas polisi diterobos oleh warga yang antusias melihat TKP ledakan di Blitar, Jawa Timur,” tulis pemilik akun di keterangan videonya itu.
Kronologis Police Line dan Ledakan di Blitar Viral
Pada beberapa waktu yang lalu, terjadi ledakan keras di rumah seorang pengrajin petasan di Dusun Tegalrejo, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.
Ledakan itu sangat kuat sehingga mengakibatkan empat orang tewas dan 23 orang lainnya luka-luka, termasuk seorang bayi berusia 4 bulan.
Menanggapi peristiwa tersebut, Kapolres Blitar AKP Argowiyono menyatakan bahwa semua korban luka telah mendapatkan perawatan medis.
Dia juga mengungkapkan bahwa empat korban tewas adalah satu keluarga, dan satu korban ditemukan dalam kondisi utuh sementara tiga korban lainnya ditemukan dalam kondisi mengerikan, yakni tubuh terpencar-pencar.
Korban lainnya, yang merupakan anak dan keponakan dari keluarga tersebut, teridentifikasi melalui potongan tubuh yang ditemukan di lokasi.
Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) dan laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Timur turun ke lokasi setelah kejadian.
Baca Juga: Pendaftaran Lomba Mewarnai Bogordaily Hadiah Total Rp70 Juta Masih Dibuka, Buruan Daftar!
Di lokasi, mereka menemukan sisa-sisa puntung rokok di dekat sumber ledakan.
Kepolisian menduga ledakan tersebut terjadi karena kurangnya profesionalisme dan keberanian para korban dalam merokok sambil merakit petasan sehingga percikan api dari rokok mengenai bubuk mesiu yang dipakai sebagai bahan petasan.
Selain puntung rokok, tim Jihandak dan Labfor juga menemukan tiga panci yang diduga berisi bahan peledak.
Menurut Dandim 0808 Blitar Letkol Inf Dwi Sapto, ada tiga jenis bahan peledak yang dapat memicu ledakan besar, yaitu bubuk mesiu yang dicampur dengan sulfur dan serbuk gandum.
Ketiga bahan peledak tersebut dapat menghasilkan ledakan berupa percikan api yang muncul dalam sesaat.
Ledakan tersebut juga menghancurkan 25 rumah di sekitar lokasi ledakan. Salah satu korban bernama Darman diketahui sebagai salah satu perajin petasan yang biasa membuat petasan menjelang bulan Ramadan untuk dijual ke masyarakat setiap tahunnya.
Menurut Kasie Humas Polres Blitar Iptu Rochan, anak korban punya kebiasaan membuat petasan menjelang bulan Ramadan seperti pada tahun lalu.***