Friday, 22 November 2024
HomeKota BogorTurunkan Angka Stunting, Ini Upaya Dinkes Kota Bogor

Turunkan Angka Stunting, Ini Upaya Dinkes Kota Bogor

Bogordaily.net–  Dinkes Kota Bogor terus berupaya menurunkan angka stunting pada anak. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor menggunakan cara dua konvergensi.

“Ada dua intervensi yang dilakukan. Pertama intervensi spesifik, dan kedua melalui intervensi sensitif. Jadi untuk menurunkan stunting itu melalui konvergensi,” kata Kepala Dinkes Kota Bogor, dr. Sri Nowo Retno.

Ia menjelaskan, intervensi secara spesifik dan sensitif ini memiliki perbedaan. Untuk spesifik intervensi yang dilakukan yakni melibatkan tenaga kesehatan dan semua jajaran kesehatan Kota Bogor.

Siklus kehidupan ini dimulai dari beragam tahap yang sudah dilakukan oleh Dinkes Kota Bogor. Mulai dari remaja putri, calon pengantin, serta ibu hamil diintervensi spesifik kesehatan.

Baca Juga: Penanganan Stunting di Kota Bogor, Bima Arya Tekankan Hal Ini

“Intervensi spesifik itu biasanya di sektor kesehatan. Sektor spesifik ini dilakukan oleh nakes mengikuti siklus tahapan kehidupan,” jelas Retno.

Selain itu, kata Retno, intervensi ini juga mengharuskan Dinkes Kota Bogor memerhatikan pemberian ASI ekslusif kepada balita. Bukan tanpa sebab, kategori tersebut dikategorikan bisa menjadi penyumbang angka stunting.

Justru, tegas Retno, intervensi yang harus dimaksimalkan adalah intervensi sensitif. Semua peran semua kedinasan di Kota Bogor turun berperan aktif.

Meski demikian, Retno optimis akan bisa mengentaskan angka stunting di Kota Bogor sesuai target dari pemerintah pusat.

“Justru yang harus diintervensi itu adalah disektor sensitif. Ini adalah diluar sektor kesehatan,” tutup Retno.

Sebelumnya, Kepala Dinkes Kota Bogor Sri Nowo Retno menjelaskan bahwa, ada dua data yang menjadi acuan stunting mengalami peningkatan di Kota Hujan.  Pertama data bulan penimbangan balita yang dilakukan setiap Februari sampai Agustus.

“Kedua data survey SSGI naik, tahun 2021 16,9 persen, tahun 2022 18,7 persen (angka stunting di Kota Bogor meningkat). Survey dilakukan secara sampling balita sebanyak 1700 sample,” kata Sri Nowo Retno kepada Bogordaily.net

Namun berdasarkan total balita di Kota Bogor, kata Retno, sebanyak 84.700 yang datang ditimbang berjumlah 72.700 atau 85 persen.

Jika dibandingkan dengan tahun 2021 stunting turun dari 5,3 persen menjadi 3,25 persen untuk 2022.

“Data kita terakhir tahun 2022, dibandingkan 2021 sebenarnya kita turun. 2021 kita 5,3 persen, di 2022 per agustus kemarin kita 3,25 persen, karena kita melakukan bulan penimbangan bayi jadi by name by address,” jelasnya.(Muhammad Irfan Ramadan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here