Bogordaily.net– Gempa Turki yang menelan korban jiwa hingga ribuan juga berdampak pada Warga Negara Indonesia (WNI). Sebanyak sepuluh orang WNI dilaporkan mengalami luka-luka dan dua lainnya masih hilang kontak akibat gempa yang terjadi di Turki, Senin, 6 Februari 2023.
“Jumlah WNI yang luka bertambah menjadi 10 orang,” ujar Duta Besar RI untuk Ankara, Lalu M Iqbal dalam keterangannya, dikutip dari Detik.com, Selasa, 7 Februari 2023.
Ia menjelaskan, satu WNI ditangani di rumah sakit setempat di Kahramanmaras dan 3 WNI dirawat di rumah sakit di Hatay.
Selain itu enam orang pekerja spa therapist di Hatay mengalami patah tulang dan tidak dapat tertampung di rumah sakit setempat sehingga akan dievakuasi ke Ankara.
Baca Juga: Gempa Dahsyat Turki, Korban Tewas Bertambah Jadi 2.308 Orang
Lalu juga menyebut sejumlah WNI yang belum bisa dihubungi. Kata dia, ada seorang ibu dan dua anaknya di Antakya yang masih hilang kontak. Kemudian dua pekerja spa therapist di Dyarbakir juga belum bisa dihubungi.
KBRI, lanjut Lalu, terus berupaya mencari kabar melalui simpul-simpul masyarakat Indonesia dan Satgas Perlindungan WNI setempat. Lalu juga mengatakan telah menerima permintaan evakuasi dari 104 WNI.
Rinciannya, 40 di Gaziantep, 40 di Kahramanmaras, 14 di Dyarbakir, 9 di Hatay, dan 1 di Adana. Lalu mengatakan tempat tinggal atau asrama hancur.
“Penampungan yang disediakan otoritas setempat sudah penuh, suhu berkisar antara 4 derajat hingga -7 derajat di lokasi gempa disertai badai salju,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, per dini hari waktu setempat, Dubes RI bersama tim KBRI Ankara menuju Gaziantep untuk menyerahkan bantuan kemanusiaan Tahap I dari Pemerintah RI. Bantuan tersebut berupa 1 kontainer bahan makanan yang akan diserahkan ke Bulan Sabit Turki (Kizilay).
“Dari Gaziantep, tim akan dibagi 4 kelompok untuk melakukan evakuasi WNI di Gaziantep, Kahramanmaras (2 jam dari Gaziantep), Hatay (4 jam dari Gaziantep), dan Dyatrbakir (4 jam dari Gaziantep). Para WNI akan dievakuasi ke Ankara untuk ditampung sementara dan dirawat di rumah sakit di Ankara bagi yang membutuhkan perawatan,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan Turki dan Suriah diguncang gempa berkekuatan M 7,7 Senin, 6 Februari 2023 dini hari.
Gempa terjadi sekitar pukul 04.00 dini hari saat sebagian besar warga masih tertidur lelap. Akibatnya ribuan bangunan termasuk gedung apartemen dan perkantoran runtuh. Jumlah korban tewas diprediksi masih akan banyak bertambah sebab banyak orang hilang yang diduga masih terjebak reruntuhan.
Proses evakuasi puing-puing reruntuhan dan penyelamatan juga terhambat oleh badai salju musim dingin yang menutupi jalan-jalan utama dengan es dan salju.
Masyarakat di wilayah terdampak gempa syok di Turki berdiri di atas salju dengan baju tidur mereka sambil menyaksikan penyelamat menggali puing-puing rumah yang rusak.***