Saturday, 23 November 2024
HomeViralViral Tak Terima Ditegur, Siswa SMK Bentak Guru di Depan Kelas

Viral Tak Terima Ditegur, Siswa SMK Bentak Guru di Depan Kelas

Bogordaily.net – Viral seorang siswa SMK bentak guru di depan kelas. Diduga karena tidak terima di nasehati guru karena terlambat masuk kelas.

Video itu diunggah akun Instagram @sulleowawaw. Pemilik akun menyayangkan perilaku sang siswa.

“Bareng-bareng, yuk bantu share ini video. Ini salah satu murid SMK Pustek Serpong yang beraninya bentak salah satu staf guru di depan kelas dan teman-temannya,” tulis akun @sulleowawaw.

Dalam video awalnya memperlihatkan seorang guru tengah menegur seorang siswa di kelas. Namun, siswa tersebut tak terima dan malah membentak sang guru di hadapan para siswa lainnya.

Karena respons sang murid, guru tersebut kemudian terpancing emosi dan mulai meninggikan suaranya.

Namun, siswa SMK itu justru juga semakin meninggikan suaranya hingga terkesan memarahi balik gurunya.

Atas sikap yang ditunjukkan siswanya itu, sang guru berkata ingin bertemu dengan orang tua murid tersebut. Namun, murid tersebut berkata sudah tidak memiliki orang tua. Si guru lantas berkata wajar jika siswa tersebut tak memiliki orang tua.

“Bapak?” tanya guru tersebut “Gak ada,” teriak sang murid.

“Ibuk?” tanya guru itu lagi. “Gak ada,” jawab siswa tersebut “Oh wajar kamu gak punya bapak,” ucap guru tersebut.

Karena perkataan guru itu, siswa yang sedari awal emosional lantas semakin emosional

“Mau apa?” teriaknya dengan nada marah.

“T*l*l lu ya,” teriaknya kembali.

Melansir dari Suara.com, koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim angkat bicara soal kejadian itu. Dia mengatakan, sejatinya pendidikan adalah mempertajam kecerdasan, memperkokoh kemauan, dan menghaluskan perasaan.

“Dalam konteks video viral itu tampak tujuan pendidikan kita masih jauh upaya untuk mencapainya, sebuah proses yang terus-menerus dilakukan. Perasaan si anak belum terbangun, bagaimana menghormati yang lebih tua, menghargai guru. Berkata-kata yang sopan dan baik,” kata Satriwan saat dihubungi Suara.com, Rabu, 8 Februari 2023.

Dia menegaskan, perkataan kasar kepada siapapun tak dapat dibenarkan, terlebih hal itu dilakukan kepada guru.

“Begitulah potret bagaimana pendidikan dan pembelajaran terjadi dalam banyak kasus. Sebuah realita menghadapi kenakalan anak di sekolah dan rumah,” ungkapnya.

Satriwan yakin, tak ada seorang guru yang ingin menjerumuskan siswanya. Dia memberikan catatan atas kejadian tersebut, mengingat video yang viral hanya sepotong dan tidak menjelaskannya secara itu.

Pertama, kata dia, jika memang anak tersebut terlambat datang sekolah, melanggar aturan, hendaknya dipanggil baik-baik. Diberikan nasihat, dan dimintai komitmen terhadap regulasi sekolah, sesuai dengan SOP/Tata Tertib Sekolah.

Kedua, jika dinasehati dengan baik anak malah merespon dengan kasar, guru dapat langsung melaporkan ke wali kelas siswa tersebut, guru BK, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, bahkan kepada kepala sekolah.

“Agar pihak sekolah menindaklanjuti untuk meminta orangtua datang ke sekolah agar mengetahui kronologis kejadian dan tindakan anak yang sudah melanggar aturan. Agar anak tersebut sama-sama dibina dibimbing agar menjadi lebih baik,” jelas Satriwan.

“Proses mendidik itu memang membutuhkan kesabaran penuh dari guru maupun orang tua. Saya yakin dengan komunikasi yang baik dan persuasif pendekatan yang humanis serta reflektif, sebab anak-anak pada dasarnya memiliki fitrah untuk menerima segala sesuatu yang baik dan benar,” sambungnya.(*)

Copy Editor: Riyaldi

Simak Video Lainnya dan Kunjungi YouTube BogordailyTV

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here