Bogordaily.net – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus menunjukkan keseriusan dan dukungannya untuk mendorong UMKM naik kelas. Salah satu caranya adalah dengan memfasilitasi UMKM binaan BSI ikut dalam ajang pameran bertaraf internasional, The International Handicraft Trade Fair (Inacraft) 2023 yang digelar pada 1-5 Maret di Jakarta Convention Center.
Direktur Retail Banking BSI Ngatari, mengatakan sebelum diikutsertakan dalam gelaran pameran berkelas nasional, UMKM binaan perseroan terlebih dahulu mengikuti, workshop, pelatihan dan pendampingan. Di mana pelaku UMKM binaan BSI diedukasi tentang pengembangan produk, peningkatan kualitas produk, pemasaran hingga akses ke pembiayaan formal.
Menurut Ngatari, langkah ini merupakan wujud keseriusan perseroan dalam membangun dan meningkatkankapasitas UMKM yang sustain, yaitu dengan memiliki kapasitas dan kapabilitas yang mampu bersaing di pasar lokal dan global.
“Selain itu, melalui ajang ini BSI mengajak para UMKM untuk percaya diri berada di pameran nasional bersaing dari sisi kualitas, ide kreatif dan harga. Sehingga setelah ajang ini selesai, para UMKM yang ikut dalam pameran bisa membawa insight dan rencana bisnis yang baik ke depannya,” ujarnya.
Selain memfasilitasi dengan mengikutsertakan dalam pameran nasional, BSI juga terus melakukan pendampingan kepada UMKM binaan dari hulu hingga hilir. Tujuannya tak lain untuk menciptakan ekosistem UMKM yang sehat dan berdaya saing global.
“Melalui ajang pameran kerajinan nasional diharapkan terjadi business matching antara para UMKM dan pembeli. Pada akhirnya diharapkan akan membawa UMKM naik kelas,” tuturnya.
Salah satu UMKM binaan BSI yang ikut serta dalam pameran ini adalah pengrajin usaha batik dengan brand Paradise Batik. Brand tersebut menjadi yang pertama di industri batik dan satu-satunya di Indonesia yang menerima Sertifikat Industri Hijau dari Kementerian Perindustrian RI. Pencapaian itu tak terlepas dari komitmen kuat Paradise Batik untuk menjaga dan melestarikan lingkungan.
Selain Paradise Batik ada pula brand Bucini Kulit dan Kilisuci Batik yang diikutsertakan BSI dalam ajang yang sama.
Selain itu menurut Ngatari, bukti lain keberpihakan Bank Syariah Indonesia kepada UMKM adalah perseroan mendorong pelaku usaha untuk memperoleh kesempatan berpartisipasi dalam pelatihan dan mendapatkan pendanaan dengan sistem syariah. Sehingga, UMKM dapat mengambil peran sebagai segmen yang berkontribusi membangun perekonomian nasional. Sebab, mengutip data Kementerian Koperasi dan UKM, sekitar 99% pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM.
Baca juga : Sukses Kolaborasikan Konser & Charity, BSI Pertegas Langkah Perjalanan Mahakarya untuk Indonesia
Kontribusi UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai 62,55% dan 97,22% terhadap total penyerapan tenaga kerja Indonesia.
Inisiatif BSI Dukung UMKM
Di sisi lain, untuk memperkuat UMKM, Bank Syariah Indonesia pun telah melakukan sejumlah inisiatif strategis. Seperti menyediakan akses digital, optimalisasi peran agregator dan reseller, perluasan pasar serta peningkatan SDM, hingga mendirikan UMKM Centre BSI yang saat ini berada di 3 kota yaitu Aceh, Yogyakarta dan Surabaya dengan sekitar 1.517 UMKM binaan.
“Kinerja fundamental kami di segmen UMKM dan juga dukungan lainnya seperti mengikutsertakan dalam pameran besar harus berjalan beriringan. Dari sisi performa bisnis, penyaluran pembiayaan syariah terus mengalami peningkatan, tercatat per Desember 2022 pembiayaan BSI segmen SME sebesar Rp 18,904 T dan Mikro Rp 18,740 T atau tumbuh 97,72% (SME) dan 132,7% (Mikro) secara year on year (YoY), pungkasnya.***