Saturday, 20 April 2024
HomeHiburanDibongkar Dispatch, Kyoungyoon DKZ Pernah Gabung Sekte Sesat JMS

Dibongkar Dispatch, Kyoungyoon DKZ Pernah Gabung Sekte Sesat JMS

Bogordaily.net – Sempat membantah, Kyoungyoon DKZ mengaku dirinya pernah bergabung dengan agama sekte sesat di Korea Selatan yang dipimpin (JMS) saat diwawancarai oleh Dispatch pada 8 dan 10 Maret.

Tak hanya Kyoungyoon, Dispatch juga mewawancarai orang tuanya pada 9 Maret. Dispatch mencatat bahwa tujuan dari wawancara mereka adalah untuk memungkinkan Kyoungyoon dan keluarganya mengakui hubungan mereka dengan yang kontroversial, merenungkan masa lalu mereka, dan meminta maaf, bukan hanya penjelasan tentang apa yang terjadi di masa lalu.

Ketika Dispatch langsung bertanya kepada Kyoungyoon mana yang dia dan keluarganya berafiliasi, Kyoungyoon mengonfirmasi bahwa itu adalah JMS.

“Ya. JMS… yang itu. Itu sejak aku lahir. Aku pergi ke sana sambil memegang tangan ibuku. Aku senang mengetahui apa kebenarannya sekarang, bahkan pada saat ini. Tapi orang tuaku khawatir. Ibuku khususnya, dirinya percaya pada , menghadiri selama lebih dari 20 tahun… Aku berharap dia akan mampu mengatasinya,” ucap Kyoungyoon.

Baca juga : Sutradara “In The Name of God” Sebut Sekte JMS 10 Kali Lebih Buruk dari Dokumenter

Ibu Kyoungyoon diketahui telah menghadiri beberapa Presbiterian di masa lalu. Bibi dari ibu Kyoungyoon saat dirinya bekerja, ketika dia kebetulan menemukan sebuah , dirinya akan menghadirinya dan kemudian memberi tahu ibu Kyoungyoon tentang itu mengajarkan Alkitab dengan baik.

Ibu Kyoungyoon kemudian ikut mengunjungi dan terpikat. Ternyata salah satu yang dia kunjungi saat itu adalah JMS dan itu terjadi pada tahun 1994.

Keburukan JMS terungkap jelas di  “In the Name of God: A Holy Betrayal” yang menampilkan kisah nyata empat orang dari empat sekte kepercayaan berbeda di Korea Selatan. Mereka mengklaim dirinya sebagai Tuhan.

Empat orang tersebut ialah Jung Myungseok, Lee Jae-rok, Kim Ki-son, dan Park Soon-ja. Salah satu sekte tersebut ialah aliran Providence yang didirikan oleh Jung Myungseok.

Baca juga : Sinopsis Dokumenter Netflix Sekte Sesat di Korea “In The Name of God”

Setiap episode In the Name of God tak hanya menampilkan sisi gelap, tetapi juga membahas sejarah, pendiri, kesaksian anggota, dan berbagai kontroversi yang terjadi kala itu.

Sebelumnya, Pihak JMS (Jung Myeongseok atau dikenal dengan Christian Gospel Mission) mengajukan permohonan untuk melarang tayangnya .

Pemimpin Jung Myeongseok, dia dijatuhi hukuman 10 tahun penjara karena kasus pemerkosaan dan tuduhan lainnya pada 2009 dan dibebaskan pada 2018. Namun, dia kembali dituduh melakukan pelecehan seksual tahun lalu, dan ditangkap serta didakwa pada Oktober tahun lalu.

Skandal pelecehan seksual yang dilakukan Jung disiarkan di SBS pada Maret 1999 dan membuat Jung melarikan diri ke luar negeri.

Baca juga : Tayang Bulan Depan, J-Hope BTS Rilis Film Dokumenter

Jung hidup bebas di luar Korea selama tujuh tahun berikutnya, sampai ditangkap oleh otoritas China pada tahun 2006, dan dipulangkan ke Korea. Ternyata, di luar negeri pun dia tetap melancarkan aksinya yaitu melakukan pelecehan pada wanita.

Pada tahun 2006, di Jepang anggotanya tembus 2000 orang dan hampir seluruhnya mahasiswa dan lulusan perguruan tinggi dan 60% anggotanya wanita.

Selama tinggal di Jepang, hampir setiap hari Jung memanggil lebih dari 10 wanita dengan dalih menjalankan “pemeriksaan kesehatan” akan melakukan hubungan seksual yang tidak pantas dengan mereka, bahkan mengancam para wanita dengan kutukan ke neraka jika mereka memberi tahu siapa pun.

Lantas, pengadilan distrik barat Seoul menolak permohonan yang diajukan JMS tentang larangan tayangan   “In the Name of God: A Holy Betrayal”.

Hakim berpendapat bahwa “MBC dan  tampaknya telah mengumpulkan banyak data objektif dan subjektif dan mengatur program berdasarkan ini (data yang diperoleh)”.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here