Bogordaily.net – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor terus berupaya melakukan edukasi gizi masyarakat agar sehat melalui program ‘Taleus Bogor’ untuk menekan angka Stunting.
Program Taleus Bogor adalah akronim dari Tanggap Leungitkeun Stunting dari Kota Bogor.
Sebuah program yang digagas Dinkes Kota Bogor untuk menekan angka stunting.
“Disingkat jadi Taleus Bogor. Ini merupakan usaha atau program untuk menurunkan stunting,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bogor, Erna Nuraena melalui data yang diterima Bogordaily.net, Rabu 8 Maret 2023.
Menurutnya ada delapan Kelurahan di wilayah Kota Bogor beresiko atau lokus stunting pada anak.
Pertama, Kelurahan Ranggamekar, Kecamatan Bogor Selatan, keluarga berisiko stunting sebanyak 1.707. Jumlah anak stunting berjumlah 190. Prevalensi stunting 16,71 persen.
Kedua, Kelurahan Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah, keluarga berisiko stunting sebanyak 1.994. Jumlah anak stunting 149. Prevalensi stunting 14,06 persen.
Ketiga, Kelurahan Kencana, Kecamatan Tanah Sareal, keluarga berisiko stunting sebanyak 2.673. Jumlah anak stunting 121. Prevalensi stunting 5,21 persen.
Keempat, Kelurahan Cikaret, Kecamatan Bogor Selatan, keluarga berisiko stunting sebanyak 2.577. Jumlah anak stunting 119. Prevalensi stunting 8.00 persen.
Kelima, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Tanah Sareal, keluarga berisiko stunting 3.006. Jumlah anak stunting 98. Prevalensi stunting 4,86 persen.
Keenam, Kelurahan Bubulak, Kecamatan Bogor Barat, keluarga berisiko stunting 1.808. Jumlah anak stunting sebanyak 82. Prevalensi stunting 6,86 persen.
Baca Juga: Daftar Kapolsek Se Kabupaten Bogor Setelah Dirotasi Kapolres Bogor
Ketujuh, Kelurahan Curug, Kecamatan Bogor Barat, keluarga berisiko stunting 1.639. Jumlah anak stunting sebanyak 79. Prevalensi stunting 7,32 persen.
Kedelapan, Kelurahan Cilendek Timur, Kecamatan Bogor Barat, keluarga berisiko stunting 2.145. Jumlah anak stunting sebanyak 79. Prevalensi stunting 7.00 persen.
Menurut Erna Nuraena dengan program Taleus Bogor ini sebagai upaya untuk menurunkan angka stunting pada anak.
Erna menerangkan, ada beberapa kegiatan dari program Taleus Bogor, yaitu. Pendidikan gizi, kespro, penjaringan kesehatan, deteksi FR dan PTM.
Kemudian, suplementasi, pelatihan cating, konseling, pemeriksaan hepatitis, kesehatan reproduksi. Bulan pemantauan ibu hamil, pendampingan.
Lalu, kelas ASI kelompok, pendukung ASI, ruang menyusui. Bulan pemantauan tumbuh kembang balita, kelas ibu balita. PMT balita gizi sangat kurus.
“Selain itu ada juga pedoman gizi seimbang, dengan metode zimba. Cek rutin mandiri kesehatanku,” jelas Erna.
Erna menyebutkan, Dinkes Kota Bogor juga terus berupaya untuk pemenuhan sarana sanitasi dasar, edukasi gizi masyarakat, kespro, keluarga berencana dan jaminan kesehatan.***
Muhammad Irfan Ramadan
Caption : Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bogor, Erna Nuraena. (Istimewa/Bogordaily.net).