Bogordaily.net – Ditengah banyaknya opini publik yang muncul setelah adanya pemberitaan tentang Plt. Bupati Bogor, Iwan Setiawan yang bersumpah akan injak Al-Qur’an bila ada jual-beli jabatan, Fadli Zon turut memberikan komentar terkait hal tersebut.
Pihaknya mengungkapkan, bahwa hal tersebut jangan sampai menimbulkan pertikaian atau adu domba yang dapat menimbulkan menimbulkan provokasi. Terlebih, dijadikan sebagai alat politik.
“Jadi saya kira jangan sampai ada upaya-upaya karena, ini kan tahun-tahun politik, khawatirnya dijadikan alat poltik,” jelas Fadli Zon di Kawasan Cibinong, Kabupaten Bogor, Rabu, 1 Maret 2023.
Ia mengatakan, Iwan adalah sosok yang dikenalnya selama 40 tahun dan merupakan pribadi yang dibesarkan di lingkup pesantren. Fadli mengaku, Iwan sendiri berlatarbelakang religius dan dekat dengan kalangan ulama.
“Saya tau saudara Iwan ini bukan setahun dua tahun. Saya kenal sudah 40 tahun, teman sekolah saya. Beliau juga keluarga pesantren yang dibesarkan di pesantren,” ungkapnya kepada Bogordaily.net.
Baca juga : Iwan Setiawan Tegaskan Tak Ada Niat Merendahkan Al-Qur’an
Menurutnya, kalimat tersebut terlontarkan dari mulut Iwan Setiawan untuk menegaskan bahwa tidak ada jual-beli jabatan. Namun, ekspresi itu justru disalahartikan sebagai konteks merendahkan kitab suci umat muslim.
“Kalimat itu dimaksudkan untuk menegaskan, hanya saja ada kata yang kurang tepat tetapi yang jelas tidak ada jual-beli jabatan,” ujar dia.
Fadli juga mengatakan, klarifikasi yang sudah disampaikan langsung oleh Plt. Bupati Bogor di tengah ulama dan habib sudah cukup jelas untuk membuktikan kekeliruannya, dalam mengambil diksi dan kelalaiannya tanpa bermaksud mengurangi arti penting Al-Qur’an.
“Karena kalau saya lihat judulnya itu lepas dari konteksnya. Jadi orang bisa salah paham dengan mudah. Saudara Iwan juga sudah minta maaf atas kekeliruan diksi yang mungkin tidak tepat,” terang Fadli.
Sementara diberitakan sebelumnya, sebagai seorang muslim, Iwan mengaku, sangat menjujung tinggi Al-Qur’an. Tapi, dalam kondisi yang terburu-buru saat itu, ada kalimat yang keliru soal sumpah Al-Qur’an tersebut.
Baca juga : Iwan Setiawan Ajak Stakeholder Sukseskan SDGs di Kab Bogor
“Memang ada kalimat yang saya khilaf karena di luar jangkauan, itu posisinya ada lima kegiatan hari itu dan itu di kegiatan terakhir. Jadi dalam kondisi capek dan tiba-tiba diberi pertanyaan seperti itu, ada kalimat yang khilaf,” ungkapnya kepada wartawan.
Dirinya juga memohon maaf atas kelalaian yang dilakukan hingga membuat problematika. Pihaknya yang belajar di pesantren itu mengaku, bagaimana dia diajarkan untuk memuliakan Al-Qur’an.
“Mohon maaf kalimat itu yang keluar, itu untuk menegaskan. Manusia itu tempatnya khilaf, kepada seluruh umat muslim saya mohon maaf jika merasa terganggu. Saya lahir di lingkungan ponpes, saya besar di Ponpes Nurul Haq Cisarua, masih satu keluarga. Jadi tidak ada sedikit pun niat ke arah sana,” tegas dia. (Mutia Dheza Cantika)
Copy Editor: Riyaldi
Simak Video Lainnya dan Kunjungi YouTube BogordailyTV