Friday, 19 April 2024
HomeKota BogorDikomplain Pasien, Dokter Spesialis RSUD Kota Bogor Tidak Profesional Melayani Pasien

Dikomplain Pasien, Dokter Spesialis RSUD Kota Bogor Tidak Profesional Melayani Pasien

Bogordaily.net yang sedang memperbaiki pelayanan guna menuju RS tipe A, ternodai oleh perilaku oknum salah satu dokter spesialis yang dianggap tidak profesional saat melayani pasien, pada Kamis 16 Maret 2023.

Pasien berinisial P menceritakan, bahwa dia sedang menjalani pengobatan penyakit dalam di mendapatkan perlakuan yang tidak baik oleh dokter spesialis dalam.

“Hari ini saya ingin berobat di spesialis penyakit dalam, proses pendaftaran sudah saya lakukan sesuai SOP yang berlaku. Namun, saat sudah di ruangan dan saya sudah dalam keadaan membuka baju untuk mendapat pengobatan fibornasi dari tenaga nakes yang bertugas. Bukannya dilayani dengan cepat dan baik, malah yang bersangkutan sibuk bermain handphone saja,” papar P.

“Saya kesal melihat yang bersangkutan (dokter) dengan inisial (Y) malah main handphone. Terlihat ketidak profesionalan dokter spesialis penyakit dalam ini, dan ini bisa kita buktikan bukan mengada-ngada, karena jelas ada saksi juga dari pegawai itu sendiri yang menyaksikan di dalam ruangan,” sambungnya.

Baca Juga: Taman Wisata Sigantang, Rekreasi Murah Meriah di Nambo

Sementara itu, Dirut , dr. Ilham Chaidir membenarkan kejadian yang sangat mencoreng institusi medis ini. Karena, pada dasarnya semua pasien itu adalah raja, termasuk perlakuan seorang Nakes yang tidak memberikan pelayanan kesehatan sesuai sumpah dokternya.

“Terkait dokter yang bersangkutan yaitu inisial Y sudah ditindak lanjuti. Dan sekarang sedang dijalankan di komite etik dan sudah kita kasih Surat Peringatan (SP), agar tidak mengulangi perbuatannya. Jadi, saya akui memang itu terjadi dan itu adalah PR besar bagi untuk mengubah orang-orang yang di dalam nya menjadi Soleh,” tegasnya saat dikonfirmasi.

Dirinya juga sudah menginstruksikan kepada bagian humas dan bagian medik untuk ditindaklanjuti dalam kode etik bahwa dokter tidak boleh seperti itu kepada pasien. Intinya, mudah-mudahan program perubahan seperti ini harus terus dikembangkan.

“Kami sudah komitmen, akan gilas habis orang-orang seperti ini supaya bisa berubah. Pasalnya, tidak boleh seperti itu, wajah harus bagus dalam segi apapun. Saya juga meminta kepada pasien untuk datang kembali ke dan kita minta mohon maaf kepada pasien,” ucapnya.

Padahal, dia sering kali menyampaikan kepada seluruh dokter atau tenaga medis, terkait pasien yang datang agar selalu diperhatikan. Jadi, 66 dokter spesialis yang berada di paling hanya 10 persen yang sulit berubah sikap kebiasaannya.

“Memang 10 persennya di internal kami, masih ada yang kurang baik dan sulit merubah kebiasaan jeleknya. Tentu kedepannya kita akan terus melakukan pembinaan kepada dokter maupun pegawai secara berkelanjutan, karena ada standar mutu yang harus dipenuhi,” kata Ilham.

“Tapi, saya juga mengakui, bahwa memang tidak bisa langsung dijamin 100 persen sikapnya bisa berubah, terutama masalah akhlak. Karena melalui pembinaan akhlak ini, diharapkan bisa berubah menjadi lebih baik di lingkungan ,” katanya.

Ibnu Galansa

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here