Bogordaily.net – Ida Andriani atau dikenal dengan sebutan Ida Dayak, mendatangi Polres Bogor untuk melakukan pengobatan alternatif kepada ratusan warga lokal dengan ritual menari yang diiringi alunan musik koplo, Rabu 22 Maret 2023.
Pada saat melakukan pengobatan alternatif itu, Ida Dayak nampak mengenakan pakaian adat asal Kalimantan yang khas, lalu memoles pasien yang datang dengan menggunakan minyak ajaibnya berwarna merah yang diberi nama ‘Minyak Bintang’
Ratusan masyarakat dari Jabodetabek hingga Garut dan Sumedang rela datang jauh-jauh untuk diobati olehnya, dengan pengobatan yang unik dari kebanyakan ahli terapi.
Kbo Samapta Polres Bogor, Ipda Eka Duta Baliawan mengungkapkan, tidak ada momen tertentu dalam pelaksanaan kegiatan pengobatan alternatif ini. Namun kata dia, pengobatan tersebut diperuntukkan untuk anggota Polri yang ingin berobat dan beberapa warga sipil lainnya dengan kapasitas yang sudah ditentukan.
Baca juga : Tertibkan Pengendara, Satlantas Polres Bogor Sosialisasi ETLE
“Intinya yang kita utamakan dari keluarga anggota dan kurang lebih sampai saat ini sudan ada 100 yang diobati. Kalau untuk umumnya itu random,” pungkas Ipda Eka Duta Baliawan, Rabu, 22 Maret 2023.
Pengobatan alternatif ini diselenggarakan mulai pukul 10.00 WIB tersebut sama sekali tidak dipungut biaya alias gratis.
Menurutnya, pengobatan ini sendiri dilakukan di Polres Bogor sebab, agar tidak menggangu ketertiban dan keamanan masyarakat.
“Kenapa di dalam polres karena supaya tidak mengganggu Kamtibmas di polres bogor sendiri. Ngga ada pungutan biaya juga,” ucap Eka kepada Bogordaily.net.
Sementara itu, Kanit Binmas Polsek Malangbong, Aiptu Suratmin (45) mengatakan bahwa, sebagai seorang ayah dirinya sangat terharu melihat anaknya bernama Teguh Awan Mukni (13) sudah jelas berbicara berkat diobati oleh Ida Dayak.
“Ya alhamdulilah senang, terharu. Tadi suaranya agak kurang jelas sekarang jadi agak jelas,” ungkap Aiptu Suratmin saat diwawancarai.
Ia mendapatkan informasi tersebut, dari grup alumni. Setelah mendapatkan informasi itu, dia bersama dengan istri dan kedua anak laki-lakinya langsung berangkat dari Garut menuju Bogor, supaya bisa bertemu dan melakukan pengobatan dengan Ida Dayak.
“Memang kemarin-kemarin sudah di terapi ke Jawa Timur, Jawa Tengah sampai ke medis juga. Kebetulan juga dapet info ada pengobatan tradisional dari grup alumni langsung kejar dari Garut kesini,” kata Suratmin.
Di samping itu, kaki putranya juga tidak bisa berjalan sehingga, harus duduk di kursi roda. Kata dia, hal tersebut disebabkan oleh kebanyakan mengkonsumsi obat penenang.
“Kemarin dirawat sampai keluar masuk rumah sakit terus-terusan sampai 3 bulan di kasih obat penenang. Kalau orang biasa 1 obat aja udah tenang kalau dia harus 3 obat efeknya jadi ke kaki, tapi alahualam saya juga gatau atau ada penyakit yang lain,” papar dia. (Mutia Dheza Cantika)