Tuesday, 8 April 2025
HomeNasionalKasus HIV Masih di Bawah Rata-rata, JIP Gencar Lakukan Skema CBS

Kasus HIV Masih di Bawah Rata-rata, JIP Gencar Lakukan Skema CBS

Bogordaily.net – Demi meningkatkan layanan kesehatan bagi orang dengan , Jaringan Indonesia Positif (JIP) terus berupaya menerapkan strategi baru, khususnya penerapan skema Community Based Screening (CBS).

Lewat media briefing JIP dengan para jurnalis dan komunitas yang diadakan di Swiss BelHotel Bogor Jum’at, 17 Maret 2023, JIP mensosialisasikan apa itu CBS yang berguna meningkatkan penemuan kasus baru .

CBS merupakan skema screening berbasis komunitas yang disebutkan dalam kebijakan terbaru PMK No 23 Tahun 2022 tentang Penanggulangan , AIDS, dan IMS.

Dalam praktiknya, CBS diterapkan kepada kelompok beresiko tinggi seperti pekerja seks komersial, dengan melakukan skrining Mandiri dengan Oral Fluid Test (OFT) .

Baca juga : Ada Ganjil Genap di Jalur Puncak Akhir Pekan Ini Minggu, 19 Maret 2023

Namun dengan catatan, skema ini diprioritaskan untuk kelompok beresiko yang kesulitan mengakses layanan tes karena terkendala pada jarak, keterbatasan waktu, serta biaya transportasi dan psikososial.

Selain itu, apabila hasil skrining Mandiri terbukti reaktif, terduga orang dengan tetap harus melakukan tes ulang di layanan kesehatan guna mengonfirmasi hasil tes cepat tersebut.

“Prosedur CBS bisa dilakukan dengan langsung atau offline dengan didampingi tenaga profesional, bisa juga secara mandiri lewat video call. Screening tidak bisa dilakukan sendiri, karena hasilnya harus akurat,” kata Made Adi Mantara dari Divisi Legal JIP.

Berdasarkan data dari Kemenkes RI, per 2022 terdapat 543.000 kasus HIV atau sekitar 81%. Sementara, di 2030 pemerintah menetapkan penderita HIV harus terdeteksi minimal 95%.

Oleh karena itu, skema CBS diharapkan bisa membuat angka 81% menjadi 95% sehingga tingkat penemuan HIV di Indonesia sesuai dengan standar global.

“Kami tidak bekerja sendiri, kami bekerja sama dengan organisasi komunitas, organisasi pelaksana, dan juga penyedia layanan untuk membangun koordinasi dan memastikan (tes) dilakukan sesuai prosedur,” ujar Advocacy Specialist JIP, Timotius Hadi. (Albin Pandita)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here