Bogordaily.net– Underpass Bojonggede akan segera dibangun. Proyek pembangunan di Perlintasan Kereta Rel Listrik (KRL) Bojonggede ini baru memasuki tahap perencanaan dan akan diawali dengan pembebasan lahan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor, Agus Ridho mengatakan, pembangunan underpass perlintasan KRL tersebut merupakan upaya memecahkan persoalan kemacetan dan juga meminimalisir angka kecelakaan yang akan membahayakan nyawa banyak orang.
“Kita tahu sendiri dari pagi sampai malam macetnya luar biasa. Jadi kalau misalkan ini tidak dibangun akan menjadi permasalahan terus menerus dan membahayakan masyarakat. Makanya kita antisipasi,” ujar Agus Ridho kepada Bogordaily.net.
Baca Juga: Bojonggede Bakal Punya Underpass, Siap-Siap Wilayah Ini Kena Pembebasan Lahan
Pembebasan lahan kata dia, adalah tahapan awal untuk memulai proses pembangunan underpass yang nantinya akan dibangun oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
“Kalau secara tahapannya harus ada pembebasan lahan dulu. Mudah-mudahan pemerintah Kabupaten Bogor bisa segera menganggarkan. Setelah itu baru pembangunan dari pihak BPTJ,” jelas dia.
Kepala Desa Bojonggede Dede Malvina mengatakan, terdapat tiga Rukun Warga (RW) di kawasan tersebut yang akan terkena pembebasan lahan dalam pembangunan. Terkait sistem pembebasan lahan tersebut, Dede menyebut lahan warga yang terkena imbas dari pembangunan akan dibayarkan secara langsung dengan proses sosialisasi dan pengarahan oleh pihaknya.
“Yang terdampak dari pembangunan underpass hanya 3 RW yakni RW 24, 06, dan 10. Jadi pembebasan lahan itu dibeli nanti, warga bisa pindah ke mana saja. Desa di sini hanya melakukan sosialisasi kepada warga,” ujar Dede Malvina, Jumat, 10 Maret 2023.
Menurut Dede, proyeksi ini merupakan perjuangan yang cukup panjang sejak tahun 2019, hal tersebut harus tertunda karena pandemi Covid-19. Menurutnya, underpass perlintasan KRL itu sangat dibutuhkan atas dasar kemanusiaan.
“Sudah lelah dengan ibu hamil di dalam mobil ambulans yang harus menunggu karena kemacetan atau orang sakit di ambulans harus terlambat ke rumah sakit cuma gara-gara antrian di pintu kereta. Tapi kita memang tidak bisa menyalahkan,” ungkapnya.
Rencananya, kata dia, pembangunan underpass itu sendiri mulai dari Lapangan Siaga ke Villa Asia. Jika digambarkan seperti underpass Jalan Sholeh Iskandar, Kota Bogor atau underpass Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
“Jadi itu dari Lapangan Siaga ke stasiun Bojonggede, dia akan puter arah masuk lewat underpass keluar Villa Asia gitu,” imbuhnya. (Mutia Dheza Cantika)