Friday, 26 April 2024
HomeKota BogorPerumda PPJ Tera Ulang Timbangan di Pasar Tradisional

Perumda PPJ Tera Ulang Timbangan di Pasar Tradisional

Bogordaily.net – Selain melakukan penataan, untuk menjaga kepercayaan masyarakat, Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) Kota Bogor juga secara rutin melaksanakan tera ulang di pasar tradisional.

Asisten Manager (Asmen) Pemberdayaan Pedagang Kota Bogor Budi purnawijaya mengatakan, tera adalah tanda uji pada alat ukur, sementara tera ulang adalah pengujian kembali secara berkala terhadap alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya (UTTP) dan yang dipakai dalam perdagangan.

Menurut dia, tujuan utamanya adalah untuk melindungi pembeli dan pedagang.

Program tera merupakan program rutin yang bisa dilaksanakan setiap tahun.

Program tera , itu cukup penting karena alat ukur di pasar ini dipakai setiap hari dan seiring berjalannya waktu, maka bisa mengalami perubahan. Sehingga diperlukan tera supaya tetap stabil.

Baca Juga: Elite PDIP Respon Wacana Duet Ganjar-Prabowo atau Prabowo-Ganjar

Hal tersebut untuk meningkatkan citra Pasar Tradisional melalui kebenaran dalam hal pengukuran, juga peningkatan pemahaman tentang kesadaran antara pedagang, pengguna dan pemilik UTTP.

“Dengan program tera ini, pengelola pasar membangun kepercayaan kepada masyarakat bahwa takaran di pasar-pasar tradisional memang pas,” kata Budi, Selasa 14 Maret 2023.

Dijelaskan Budi, bahwa tera timbangan tersebut dilakukan oleh bekerjasama dengan UPTD Metrologi di bawah Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian (Dinkukmdagin) Kota Bogor.

Budi menjelaskan, untuk tenaga ahli tera timbangan bisa dilakukan secara mandiri, karena telah diikutsertakan untuk pelatihan timbang pada tahun 2022.

“Waktu itu yang ikut pelatihan ada 16 orang dan yang lulus ada 15 orang, jadi dalam tera timbang itu bisa ikut pengawasan, pendataan dan sebagainya,” ungkapnya.

Masih kata Budi, dalam kegiatan tera itu meliputi tiga poin, pertama pemeriksaan, itu bisa dilakukan dari atau bisa dari Metrologi, kedua pengujian dan pembuat tera.

“Jadi pengujian ini bisa dilakukan metrologi dan di awasi sama kita. Itu salah satu poin yang didapat dari pelatihan juru timbang,” tuturnya.

Kemudian poin ketiga, kata Budi, pembuat tanda tera, hal itu diberikan setelah dilakukan pemeriksaan, pengujian dan penguatan tera. Menurutnya tanda tera itu ada dua, pertama yang dipantek seperti patri jadi paten dan kedua ada yang berupa segel.

“Tanda teranya, kalau timbangan elektronik pakai segel, kalau timbangan meja atau yang biasa pedagang pakai itu langsung dipatri,” ungkapnya.

Sebagai informasi, Tera timbangan tahap pertama dilakukan di Pasar Bogor dengan jumlah total 300 pedagang karena waktunya terbatas hanya 8 hari, dan selanjutnya akan dilaksanakan di Pasar Padasuka.***

Ibnu Galansa

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here