Bogordaily.net – Profil Arya Saputra jadi perhatian publik, setelah kabar pelajar SMK Bina Warga ini meninggal secara tragis.
Arya meninggal dunia setelah disabet pedang saat menyebrang di Jalan Raya Jakarta-Bogor, Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.
Pelajar yang masih berusia 16 tahun itu meregang nyawa dan meninggal dunia.
Baca Juga: Paguyuban Pemuda Bersatu Tarikolot, Kecam Pelaku Pembacokan Pelajar
Profil Arya Saputra Pelajar SMK Bina Warga Bogor
Almarhum dikenal sebagai anak baik dan soleh, dia menjadi korban sabetan pedang yang merenggut nyawanya.
Almarhum berasal dari keluarga kurang mampu. Ia juga tercatat sebagai salah satu siswa penerima dana hibah pendidikan keluarga ekonomi tidak mampu.
Orangtuanya pekerja pabrik yang tinggal di area pemukiman padat penduduk di kawasan Ciriung.
Arya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang berjarak sekitar 1 Kilometer dari rumahnya yang berlokasi di Jembatan Pari, Cijujung, Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Keluarga, tetangga, guru dan teman Arya turut hadir dalam pemakaman tersebut.
Kabar meninggalnya almarhum sangat mengagetkan. Apalagi, ia meninggal secara tragis.
Para tetangga kaget bukan kepalang, apalagi almarhum dikenal baik. Sri Indari (48) misalnya, tetangga korban ini menuturkan bahwa Arya Saputra merupakan anak yang baik dalam kesehariannya.
Ayah Korban, Sujai mengatakan keluarga sudah mengikhlaskan kepergian Arya, dan meminta masyarakat agar turut serta mendoakan almarhum.
“Kalau saya pribadi sudah mengikhlaskan, ibunya juga sudah mengikhlaskan, sebenarnya kan anak angkat, saya sebagai orang tua yang merawat dari kecil sudah mengikhlaskan,” kata Sujai saat ditemui Bogordaily.net dikediamanya, Sabtu 11 Maret 2023.
Ia mengatakan, putranya selama ini tidak pernah berbuat macam-macam. Dan tidak pernah terlibat dalam aksi tawuran.
“Alhamdulillah dari tetangga disini juga Arya orangnya baik, gak pernah neko-neko, ga pernah ikut tawuran, bahkan ibunya paling saya sama almarhum apapun dituruti,” ujar Sujai kepada Bogordaily.net.***
Albin Pandita
Anak yatim kok punya bapak?
Bego, itu bapak angkat