Thursday, 28 November 2024
HomeBeritaSapardi Djoko Damono Jadi Google Doodle Hari Ini

Sapardi Djoko Damono Jadi Google Doodle Hari Ini

Bogordaily.net–  Google Doodle hari ini menampilkan sosok Sapardi Djoko Damono. Hari ini, Senin 20 Maret 2023 tepat dengan hari lahir sosok penyair legendaris Indonesia tersebut. Sapardi Djoko Damono lahir di Surakarta 20 Maret 1940 dan meninggal dunia 19 Juli 2020 atau pada usia 80 tahun.

Jika Anda membuka laman Google akan muncul sosok pria sambil membawa payung di bawah rintiknya hujan. Tertulis keterangan Ulang Tahun ke-83 Sapardi Djoko Damono.

Hujan berkaitan dengan salah satu karya Sapardi Djoko Damono yakni sebuah novel berjudul Hujan Bulan Juni yang terbit pada 2015 silam. Semasa hidupnya ia sudah melahirkan karya-karya sastra, musikalisasi puisi, hingga nonsastra.

Sapardi Djoko Damono dikenal sebagai pujangga berkebangsaan Indonesia. Ia adalah putra pertama pasangan Sadyoko dan Saparian, sebagaimana data dari Wikipedia.

Baca Juga: Hasil Barcelona vs Real Madrid: El Barca Menang 2-1

Sapardi dikenal melalui berbagai puisinya mengenai hal-hal sederhana tetapi penuh makna kehidupan, sehingga beberapa di antaranya sangat populer, baik di kalangan sastrawan maupun khalayak umum. Dalam dunia kesastraan Indonesia, Sapardi kerap dipandang sebagai sastrawan angkatan 1970-an.

Ia menghabiskan masa muda di Surakarta dan jalur pendidikan dasar ditempuhnya di SD Kesatryan Keraton Surakarta, SMP Negeri 2 Surakarta (lulus 1955) dan SMA Negeri 2 Surakarta (lulus 1958).

Sapardi sudah menulis sejumlah karya yang dikirimkan ke majalah-majalah. Kesukaannya menulis ini berkembang saat ia menempuh kuliah di bidang Bahasa Inggris di Jurusan Sastra Barat, Fakultas Sastra (sekarang Fakultas Ilmu Budaya) Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Setelah sempat menempuh studi di University of Hawaii, Honolulu, Sapardi menempuh program doktor di Fakultas Sastra UI dan lulus pada tahun 1989.

Selepas lulus kuliah tahun 1964, ia sempat menjadi pengajar pada Fakultas Keguruan Sastra dan Seni IKIP Malang di Madiun sampai 1968. Pada 1973, setelah sempat bekerja di Semarang, ia pindah ke Jakarta untuk menjadi direktur pelaksana Yayasan Indonesia yang menerbitkan majalah sastra Horison. Sejak 1974, ia mengajar di Fakultas Sastra (sekarang Fakultas Ilmu Budaya) Universitas Indonesia.

Sapardi kemudian ditunjuk sebagai Dekan Fakultas Sastra UI periode 1995-1999 setelah sebelumnya diangkat sebagai guru besar. Pada masa tersebut, Sapardi juga menjadi redaktur majalah Horison, Basis, Kalam, Pembinaan Bahasa Indonesia, Majalah Ilmu-ilmu Sastra Indonesia, dan country editor majalah Tenggara di Kuala Lumpur.

Setelah purnatugas sebagai dosen di UI pada tahun 2005, ia masih mengajar di Sekolah Pascasarjana Institut Kesenian Jakarta sambil tetap menulis fiksi maupun nonfiksi.

Sederet penghargaan telah diterimanya di antaranya Cultural Award (Australia, 1978), Anugerah Puisi Putra (Malaysia, 1983), SEA Write Award (Thailand, 1986), Anugerah Seni Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1990), Kalyana Kretya dari Menristek RI (1996), Achmad Bakrie Award (Indonesia, 2003), Akademi Jakarta (Indonesia, 2012), Habibie Award (Indonesia, 2016), dan ASEAN Book Award (2018).***

Copy Editor: Riyaldi

Simak Video Lainnya dan Kunjungi YouTube BogordailyTV

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here