Bogordaily.net – Jembatan darurat (bailey) di jalur Bogor-Sukabumi tepatnya di wilayah Cikereteg, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, kini hanya bisa dilalui motor, karena tergerus longsor akibat pekerjaan tiang pancang.
“Mengingat dikarenakan pengerjaan tiang pancang permanen itu getarannya menimbulkan longsoran kecil dan dikhawatirkan akan semakin meluas,” kata KBO Satlantas Polres Bogor, Iptu Ardian Novianto.
Kata dia, jembatan yang difungsikan sebagai pengganti sementara Jembatan Cikereteg itu kini hanya bisa dilintasi oleh kendaraan sepeda motor, meski sebelumnya bisa dilintasi oleh mobil secara bergantian.
“Jadi lebih baik saat ini dilalui oleh kendaraan roda dua saja. Kalau motor (bisa melintas) 24 jam,” jelasnya.
Ia mengatakan, jembatan darurat yang mulai difungsikan sejak Senin 13 Maret itu untuk membantu arus lalu lintas yang sempat terputus karena Jembatan Cikereteg tergerus longsor.
Namun, jembatan darurat itu hanya berbentuk satu lajur, sehingga pemerintah dan Kepolisian mengoptimalkan jalur alternatif di sekitaran Ciawi dan Caringin.
Sebelumnya diketahui, jembatan bailey yang dibangun Kementerian PUPR sebagai alternatif Jembatan Cikereteg pasca diterjang longsor di Jalan Raya Bogor-Sukabumi, kini sudah mulai bisa digunakan pada Senin 13 Maret 2023.
Baca Juga: Jadwal One Way dan Ganjil Genap Kawasan Puncak, Minggu 26 Maret 2023
Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin mengatakan, untuk kendaraan yang dapat melalui jembatan bailey hanya bisa dilalui kendaraan ringan.
“Hari ini Jembatan Cikereteg sudah mulai bisa dilalui. Namun dengan catatan kendaraan yang bisa melintas adalah kapasitas maksimal 15-20 ton,” kata Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin.
Kata dia, Polres Bogor pun menjaga jembatan hingga saat ini bersama dengan masyarakat, penggunaan jembatan bailey sebagai jembatan sementara itu dilakukan dengan sistem buka tutup.
“Karena kekuatan (jembatan) terbatas, maka kami buka dengan sistem buka tutup. Jadi bergantian. Satu jalur satu jalur,” jelasnya
Ia mengatakan, tak ada durasi pada penggunaan jalur tersebut. Menurut Iman, semua berjalan situasional. Tergantung daripada situasi yang terjadi di lapangan.
“Jadi melihat situasi di lapangan. Kalau dari arah Bogor ke Sukabumi lebih panjang mungkin didahulukan yang lebih panjang sehingga tidak terjadi kemacetan. Begitupun sebaliknya,” ujar Iman. (Albin Pandita)
Copy Editor: Riyaldi
Simak Video Lainnya dan Kunjungi YouTube BogordailyTV