Bogordaily.net – Baru-baru ini sebuah video memperlihatkan genting rumah berjatuhan akibat getaran yang dihasilkan dari suara sound system beredar di media sosial. Sound system besar tersebut terpasang persis di sebelah rumah yang gentengnya berjatuhan tersebut.
Video yang kemudian viral tersebut diunggah oleh akun @joni_jhonkey di media sosial TikTok dan diunggah ulang oleh akun @memomedsos di Instagram.
Hingga saat ini video tersebut telah ditonton sebanyak 4,2 juta kali di TikTok, mendapatkan 44,8 ribu tanda suka dan lebih dari 4 ribu komentar.
Dalam video, terlihat satu persatu genteng rumah yang di sampingnya ada sound system terus berjatuhan sampai pecah.
Di samping rumah yang gentingnya berjatuhan itu tampak seperangkat sound system yang berdiri di tengah jalan. Ada beberapa sound system yang ditumpuk.
Terdengar pula suara musik yang cukup kencang, dan di saat yang bersamaan tampak genteng rumah warga yang berada di samping sound system terus berjatuhan.
Warga sekitar pun hanya melihat genting-genting itu berjatuhan. Bahkan tak sedikit yang justru mengabadikan momen tersebut di handphone mereka.
Belum diketahui dimana lokasi video itu diambil.
Dari narasi yang ditulis di video, diduga video itu terjadi di Situbondo, Jawa Timur.
“Gak cuam brewog yang ger, Situbondo ada juga,” tulis keterangan di video.
Unggahan video genting rumah rontok akibat sound system itu pun mengundang beragam komentar dari warganet. Tak sedikit yang memaklumi hal tersebut dan ada juga yang merasa kesal.
“Bagi pecinta atau hobi sound system mah sudah biasa kayak gitu, sudah gak kaget. Kalau ada kerusakan juga kita tanggung jawab kerusakannya, kalau misal ada orang yang terganggu juga kita pelanin atau matikan. Oh iya, buat yang bilang norak atau semacamnya, tanpa sound system acara kalian terkesan sepi gak ada hiburannya,” komen awcan***
“Di jatim udah biasa yang kayak gitu, biasanya pihak penyewa sound juga tanggung jawab kalau sampai ada yang rusak kayak gitu. Biasanya juga bikin kaca rumah retak,” imbuh ade***
“Ingat, agama menjelaskan bahwa sesuatu yang berlebihan itu gak baik. Berarti untuk yang beragama ya,” kata delo***
“Ya itu dilaporkan aparat desa. Tarik tuh RT, RW, babinnya kalau perlu lurahnya sekalian. Hajatan sih hajatan tapi kan ya tidak menyusahkan dan meresahkan warga lainnya,” ujar cornell***