Bogordaily.net – Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor melalui Bidang Rehabilitasi Sosial mengevakuasi 67 orang selama Ramadan.
Diantaranya yakni, Pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) dan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
Menurut Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial pada Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor, Dody Wahyudin, selama Bulan Ramadhan PPKS jalanan khususnya ODGJ dan orang terlantar yang berhasil ditangani sebanyak 67 orang.
Rinciannya, 36 orang ODGJ dan 31 orang terlantar yang berhasil diangkut atau diamankan oleh Dinsos Kota Bogor.
“Untuk orang yang terlantar itu kita melakukan upaya mengembalikan ke daerah asalnya,” kata Dody kepada Bogordaily.net melalui sambungan telepon, Selasa 11 April 2023.
Baca Juga: Hadiri Bogor Ngaos Qur’an, Ini Pesan Dody Hikmawan
Dody menambahkan, untuk assessment ODGJ yang sudah sembuh, pihaknya melakukan reunifikasi.
“Jika data kependudukan nya belum ada kita komunikasikan ke Disdukcapil.
Jika ODGJ yang sudah terekam datanya di Capil, kita hubungi ke pihak keluarga nya. Kalau tidak ada keluarga, langkah berikutnya kita kirim ke panti,” jelasnya.
Banyak Oknum Mendadak jadi Pengemis Dadakan
Tak di pungkiri, selama bulan Ramadan banyak oknum yang mencari uang secara instan.
Salah satunya menjadi pengemis. Mereka yang mencari rezeki dengan cara meminta-minta.
Beredar di jalanan jadi pengemis dan meminta- kepada orang yang melintas di simpang lampu merah, dan ini terjadi di Kota Bogor.
“Semenjak memasuki Ramadan, mulai hari pertama sampai hari ini sudah banyak gepeng yang kita tertibkan,” ujarnya.
Dody menyampaikan, pengemis yang ditertibkan itu didapati di sejumlah titik simpang lampu merah di Kota Bogor.
Seperti di simpang Jambu Dua, Sukasari, Bantarjati, Empang dan simpang BORR (Bogor Outer Ring Road).
“Setelah kita data, mereka ini umumnya warga luar Kota Bogor yang datang mengemis di Kota Bogor,” ucapnya.
Dia menambahkan, setelah ditertibkan pihaknya melakukan pembinaan dan memulangkan pengemis atau orang terlantar ke daerahnya, dan meminta untuk tidak kembali lagi.
“Kami juga memberikan bantuan, edukasi, serta pembinaan kepada mereka agar tidak kembali lagi,” tutupnya.***
Ibnu Galansa