Bogordaily.net – Harga hunian milenial Depok yang baru saja diresmikan presiden Jokowi jadi perbincangan publik.
Berapa harga jualnya?
Pembangunan apartemen Samesta Mahata Margonda di Depok, Jawa Barat oleh Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas) menuai hasil positif.
Baca Juga: Universitas di Bogor Apa Aja? Ini 10 Kampus Negeri dan Swasta Terkeren
Direktur Utama Perum Perumnas, Budi Saddewa Soediro mengumumkan bahwa sekitar 78 persen atau sekitar 733 unit dari total 940 unit apartemen tersebut telah terjual.
Apartemen Hunian Milenial
Apartemen Samesta Mahata Margonda dirancang sebagai proyek hunian milenial dengan empat tipe unit, yaitu tipe studio, one bedroom, two bedroom, dan subsidi.
Tipe subsidi yang menawarkan harga sekitar Rp200 juta sudah terjual habis, sebanyak 182 unit.
Target Pasar dan Harga Hunian Milenial DepokÂ
Apartemen ini ditujukan bagi generasi milenial dengan batasan usia maksimal 41 tahun dan pendapatan per bulan maksimal Rp8 juta.
Proyek senilai Rp948 miliar ini dijual dengan kisaran harga antara Rp200 juta hingga Rp500 juta.
Serah Terima dan Inisiasi Proyek
Pembeli telah menerima unit apartemen sejak November 2022.
Proyek ini merupakan inisiasi antara Kementerian BUMN dan Kementerian PUPR sebagai respons terhadap tingginya kebutuhan hunian oleh generasi milenial.
Harapan untuk Meningkatkan Proyek
Menteri BUMN, Erick Thohir berharap proyek hunian milenial ini dapat terus ditingkatkan di berbagai kota ke depannya sebagai upaya untuk memberikan fasilitas rumah bagi generasi milenial yang belum memiliki.
Presiden Tinjuan Hunian
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengevaluasi unit-unit hunian milenial di kompleks Samesta Mahata Margonda, Depok, yang memiliki fasilitas yang sangat baik.
Menurutnya, keuntungan besar dari hunian ini adalah bonus kereta api yang dapat dinikmati oleh pemiliknya.
“Dengan bonus kereta api ini, saat bangun tidur dan mandi, mereka dapat langsung naik ke KRL tanpa harus menggunakan kendaraan pribadi. Ke mana saja mereka ingin pergi, bisa langsung menuju ke stasiun terdekat,” ujarnya.
Jokowi menekankan pentingnya pengembangan konsep TOD (Transit-Oriented Development) dalam pembangunan hunian milenial.
Sehingga, masyarakat tidak perlu lagi bergantung pada kendaraan pribadi. Hal ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan, terutama di wilayah Jabodetabek.
“Saya sudah memerintahkan agar pembangunan TOD tidak hanya dilakukan di Jakarta dan sekitarnya, tapi juga di kota-kota lain yang mengalami kemacetan” ujarnya.
Lahan-lahan KAI yang tidak dimanfaatkan dengan baik dapat dimanfaatkan untuk pembangunan hunian seperti ini dengan kolaborasi antara PP, Perumnas, hingga Kementerian PUPR.
Jokowi sangat mengapresiasi harga terjangkau dari hunian milenial di Depok, yang dijual pada kisaran harga Rp200-500 juta.
Selain itu, ia juga senang dengan lokasinya yang strategis dan dapat dengan mudah dijangkau dengan kereta api.
“Dalam waktu yang sangat singkat, pemilik hunian ini dapat dengan mudah menuju ke berbagai tempat seperti rumah sakit, universitas, dan kawasan bisnis HI,” kata presiden.
Oleh karena itu, ia sangat merekomendasikan hunian ini bagi anak muda atau mereka yang ingin membeli hunian dengan harga terjangkau.***