Bogordaily.net – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Asep Wahyuwijaya atau yang akrab dengan sebutan kang AW kini berlabuh ke partai Nasional Demokrat (NasDem).
“Pada tanggal ganjil, 27 Ramadan ini, saya sudah memutuskan sikap politik untuk bergabung dengan partai NasDem,” kata Asep Wahyuwijaya di kawasan Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Selasa 18 April 2023.
Baca Juga: Kapan Bank Mulai Libur Lebaran 2023? Ini Jadwal Libur BRI, BCA, BNI, dan Mandiri
Tiga Alasan Asep Wahyuwijaya Memilih Partai NasDem
Politisi asal Kabupaten Bogor ini memilih partai NasDem tentunya dengan tanpa alasan. Ia memberitahukan bahwa ada tiga alasan mengapa dirinya kini beralih ke partai NasDem.
Pertama kata dia, NasDem merupakan partai yang pertama kali berani mencalonkan Anies Rasyid Baswedan sebagai calon presiden 2024.
“Dengan tanpa mahar dan tidak meminta bayaran apapun,” ujarnya
Kecuali dengan satu syarat, terus menjadi NKRI dalam spirit Restorasi. Dan mewujudkan cita-cita menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kedua yakni, partai NasDem memintanya menjadi Calon Legislatif (Caleg) DPR RI dalam pileg 2024 mendatang dengan tanpa mahar dan biaya apapun.
“Hanya dengan satu syarat permintaan yaitu melanjutkan perjuangan politik yang baik,” katanya.
Terakhir, menurutnya adalah partai NasDem dirasa unggul dalam merekrut Sumber Daya Manusia (SDM) dari pada partai berlogokan bintang mercy.
Ia mengatakan hal tersebut yang menjadikan ciri dari partai NasDem jauh lebih dewasa dan bijaksana dalam membuka ruang partisipasi.
“Menurut saya, hal ini juga bisa menjadi penentu kebijakan serta mampu dan mumpuni dalam ikhtiarnya mendorong kemajuan bangsa dan negara,” paparnya kepada wartawan.
Sebelumnya diberitakan bahwa, Asep Wahyuwijaya alias Kang AW telah mundur dari partai Demokrat dengan alasan menghindari faktor internal yang kian memanas.
Tak hanya itu, ia khawatir akan menimbulkan konflik terutama ketika dirinya maju pada kontestasi Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 nanti.
“Secara konkret, saya khawatir keberhasilan saya di partai Demokrat akhirnya hanya melestarikan perseteruan yang tak perlu,” ungkapnya.***
Mutia Dheza Cantika